Jasad Terakhir di Underpass Terendam Banjir di Korsel Berhasil Dievakuasi

18 Juli 2023 11:06 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas penyelamat mengambil bagian dalam operasi pencarian dan penyelamatan di dekat underpass yang terendam banjir akibat hujan deras di Cheongju, Korea Selatan, Minggu (16/7/2034). Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas penyelamat mengambil bagian dalam operasi pencarian dan penyelamatan di dekat underpass yang terendam banjir akibat hujan deras di Cheongju, Korea Selatan, Minggu (16/7/2034). Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
ADVERTISEMENT
Jasad terakhir dari underpass Korea Selatan yang terendam banjir berhasil dievakuasi pada Senin (17/7) malam. Dengan itu operasi evakuasi di underpass Cheongju selesai.
ADVERTISEMENT
Banjir terjadi akibat puncak musim penghujan yang terjadi sejak pekan lalu. Hujan deras menyebabkan banjir dan longsor di beberapa wilayah di Korsel. Diprediksi hujan masih akan turun beberapa hari ke depan.
Kemendagri Korsel menyatakan, total korban jiwa akibat banjir mencapai 41 orang di seluruh penjuru negara. Sebanyak sembilan lainnya masih hilang.
Petugas penyelamat terlihat di dekat bus listrik selama operasi pencarian dan penyelamatan di dekat underpass yang terendam banjir akibat hujan deras di Cheongju, Korea Selatan, Minggu (16/7/2034). Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
Salah satu fokus operasi pencarian adalah di underpass Cheongju sedalam 430 meter. Terowongan itu terendam sejak Sabtu (15/7). Karena air datang seketika banyak mobil yang terperangkap.
"Total sebanyak 17 kendaraan, termasuk bus, terjebak dan 14 orang terbunuh," kata keterangan Kemendagri seperti dikutip dari AFP.
Terowongan di Cheongju masih akan ditutup sampai batas waktu belum ditentukan. Kemendagri menegaskan, penutupan dilakukan untuk menyelidiki kenapa korban jiwa mencapai belasan orang.
ADVERTISEMENT
Banjir besar di Korsel menjadi perhatian khusus Presiden Yoon Suk-yeol. Ia menyalahkan penanganan buruk di daerah bencana yang menyebabkan banyaknya nyawa melayang.
Pada Selasa (19/7) Yoon mengumpulkan kabinet. Dia membicarakan perombakan sistem penanganan bencana.