Jateng Berselawat, Habib Syech Dorong ASN hingga TNI/Polri Netral di Pilkada

2 Agustus 2024 22:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara Bawaslu Jateng bersalawat di Simpang Lima Semarang.  Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Acara Bawaslu Jateng bersalawat di Simpang Lima Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf menghadiri acara Bawaslu Jateng Berselawat di Simpang Lima Semarang. Di hadapan puluhan ribu Syekhermania Habib Syech meminta masyarakat untuk menolak serangan fajar atau politik uang.
ADVERTISEMENT
Habib Syech mengimbau masyarakat harus bisa menolak serangan fajar atau politik uang bila diberikan oleh salah satu kandidat calon dalam Pilkada 2024.
"Jangan mau terima politik uang. Menolak politik uang. Orang yang eman-eman tentang hal itu (politik uang) dia telah mengorbankan bangsa ini selama 5 tahun, termasuk orang yang menghancurkan negeri ini. Kedua jangan menyebar hoaks di wa (whatsapp) atau di media sosial. Jangan menjatuhkan orang lain," ujar Habib Syech saat membacakan pesan dari Bawaslu Jateng, Jumat (2/8).
Kemudian, Habib Syech juga meminta ASN TNI dan Polri dan seluruh pemerintahan harus netral tanpa merugikan salah satu calon.
"Ini penting ini, ini yang ngomong kertas bukan Habib Syech. Saya ulang ASN TNI Polri netral. Dan Alhamdulillah selama ini telah dijalankan dengan bagus," sebut dia.
Acara Bawaslu Jateng bersalawat di Simpang Lima Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Ia berharap, gelaran Pilkada 2024 berjalan dengan aman dan kondusif. Ia juga meminta masyarakat saling menghormati pilihan orang lain.
ADVERTISEMENT
"Ojo ribut wae neng pemilihan. Anda memilih siapa pasti baik buat anda, orang lain milih siapa pasti baik buat mereka. Tidak usah disalahkan," tegas Habib Syech.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Jateng Nur Kholiq menyebut, kegiatan ini merupakan bentuk sosialisasi pengawasan dalam Pilkada 2024. Pihaknya memilih selawat karena massa yang hadir akan sangat banyak.
"Ini adalah bagian dari ikhtiar kita bagaimana mendorong keterlibatan masyarakat. Ini sekaligus sengaja untuk sosialiasi pengawasan dalam bentuk Bawaslu berselawat. Ini yang hadir sekitar 30 ribuan orang. Harapannya masyarakat diharapkan terlibat dalam pengawasan tahapan Pilkada 2024," kata Nur.