Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Jawa Timur Jadi Provinsi Nomor 1 Kecelakaan Terbanyak di 2023
27 Desember 2023 16:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mencatat Jawa Timur sebagai provinsi yang langganan kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) pada 2023 dengan jumlah sebanyak 25.000 kasus.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Rivan A. Purwantono mengatakan total kasus laka lantas di Indonesia sepanjang 2023 mencapai 116.000 kasus. Sehingga jika dipersentasekan, angka laka lantas di Jawa Timur menempati 21,55 persen dari total jumlah laka lantas di Indonesia pada periode yang sama.
Setelah Jawa Timur, Rivan yang juga merupakan Direktur Utama Jasa Raharja juga menuturkan, provinsi kedua laka lantas terbanyak di Indonesia adalah Jawa Tengah dengan jumlah 23.000 kasus, lalu Jawa Barat sebanyak 10.700 kasus laka lantas.
"Sebaran kendaraan di Jawa Timur paling tinggi. Angka kecelakaan di Jawa Timur 25.000 sekian, Jawa Tengah 23.000 sekian, 10.700 di Jawa Barat," kata Rivan dalam konferensi pers MTI di Stasiun KCIC Halim, Jakarta pada Kami (27/12).
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, dibandingkan dengan jumlah kasus pada 2022, angka kecelakaan lalu lintas naik 6,8 persen dengan fatalitas turun hampir 6,5 persen. Ini dipengaruhi oleh adanya penanganan pasca-kecelakaan yang kian membaik.
Dari sisi jenis kendaraan, Rivan bilang, sepeda motor menjadi kendaraan yang mendominasi kasus laka, dengan persentase hampir 77 persen dari total kasus laka lantas yang terjadi sepanjang 2023.
Sedangkan dari sisi penyebab kecelakaan, Rivan menyoroti kasus kecelakaan berhadapan atau kendaraan yang bertabrakan dari arah yang berlawanan. Sehingga menurutnya, penyebab laka lantas ini didominasi oleh kelalaian pengemudi.
“Paling banyak 77 persen sepeda motor, angkutan berat saling tabrakan dan semua sektor kendaraan terlibat, penyebab tabrakan berhadapan. (Sebanyak) 45.000 dari 116.000 (kasus laka) berhadapan depan, jadi penting, karena kelalaian, melawan arus,” jelas Rivan.
ADVERTISEMENT
Secara umur pengguna, Rivan menyebutkan, kasus laka lantas didominasi oleh pengguna kendaraan yang ada dalam usia produktif, tepatnya sekitar 25 hingga 40 tahun dengan persentase hampir 40 persen.
"Jenis kendaraan yang kedua masih angkutan berat, lalu angkutan umum," tutur Rivan.
Lebih lanjut Rivan menjelaskan, kasus laka lantas di Pulau Jawa memang tercatat tinggi dari waktu ke waktu, sehingga dari segi peningkatan kasus, pihaknya mencatat peningkatan angka laka lantas yang paling terlihat pada tahun ini adalah Provinsi Bali dan Kalimantan Timur.
"Untuk Bali itu hampir dua kali lipat dari kecelakaan lalu lintas tahun lalu (2022), Kalimantan Timur itu naik 24 persen," imbuh Rivan.
Sehingga dalam hal ini, Rivan memandang diperlukan adanya perbaikan penanganan termasuk untuk mengantisipasi kasus kecelakaan, utamanya di daerah-daerah yang tengah berkembang.
ADVERTISEMENT
Sementara, untuk provinsi yang berhasil menurunkan tingkat kasus laka, Rivan menyebut adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dengan persentase penurunan hampir 17 persen.
“Penurunan paling tinggi DIY, prognosa akan turun 17 persen,” tutup Rivan.
***
Reporter: Widya Islamiati