Jazilul: Nggak Ada Pertanyaan Goblok, Dia Aja Nggak Bisa Jawab

9 Januari 2024 20:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waketum PKB Jazilul Fawaid di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Waketum PKB Jazilul Fawaid di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
Waketum PKB Jazilul Fawaid menanggapi pernyataan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang menyangsikan kecerdasan capres nomor urut 01, Anies Baswedan, karena bertanya kepemilikan lahan 340 ribu hektare.
ADVERTISEMENT
“Ya itu pasti dirinya, dirinya mengatakan dirinya sendiri, ya masa ada pertanyaan bodoh, nggak ada, pertanyaan itu netral, orang bertanya itu pertanyaan bodoh, pertanyaan goblok, dia yang nggak bisa jawab,” kata Jazilul di NasDem Tower, Selasa (9/1).
Sebelumnya, Prabowo diduga menyinggung Anies karena Anieslah yang bertanya soal kepemilikan lahan 340 ribu hektare saat debat capres.
"Ya Tuhan Ya Allah SWT aku hanya minta satu sebelum kau panggil aku aku ingin melihat rakyatku sejahtera, hanya itu. Saudara-saudara ada pula yang nyinggung-nyinggung punya tanah berapa punya tanah ini, dia pinter atau goblok sih?" kata Prabowo.
Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo berjabat tangan dengan capres nomor urut 01 Anies Baswedan usai debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Jazilul melanjutkan, Prabowo tidak hanya tidak bisa menjawab pertanyaan soal kepemilikan lahan namun juga soal etika. Menurutnya ini menunjukkan kapabilitas Prabowo sebagai capres.
ADVERTISEMENT
“Kan nggak bisa menjawab, setiap pertanyaan yang bernada mempertanyakan etik, tidak bisa jawab,” katanya.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan bahwa pertanyaannya saat debat tidak ada yang menyerang personal. Seluruhnya berkaitan dengan kebijakan Prabowo sebagai menhan.
“Sebenarnya yang dibahas tadi malam semua soal kebijakan, kebijakan-kebijakan yang dilakukan, dan ini adalah bagian dari publik bisa melakukan penilaian atas kebijakan-kebijakan yang dibuat,” kata Anies di Gorontalo, Selasa (9/1).