Jazilul soal Duet Prabowo-Ganjar: Spekulatif, Bisa Ganggu Koalisi PKB-Gerindra

13 Maret 2023 15:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau panen raya padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau panen raya padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Waketum PKB, Jazilul Fawaid, menyebut wacana duet Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bisa mengganggu fokus Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Ia pun yakin Ganjar juga akan menolak wacana menjadi cawapres Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Itu wacana spekulatif, dan dapat mengganggu fokus dan arah koalisi PKB-Gerindra. Coba tanya Pak Ganjar yang juga kader PDIP, saya yakin akan menolak wacana duet itu," kata Jazilul kepada wartawan, Senin (13/3).
Ia pun berharap seluruh pihak saling menghormati komitmen kerja sama yang sudah diteken Gerindra dan PKB. Dalam komitmen tersebut salah satunya terkait capres cawapres yang harus ditentukan oleh Prabowo dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Harapan saya, kita saling hormati dan menjaga komitmen, toh sudah jelas mandatnya ada di tangan Prabowo dan Cak Imin," tutur Wakil Ketua MPR itu.
Sejauh ini, Jazilul menuturkan hubungan Gerindra dan PKB baik dan kian mesra jelang 2024.
"Sepanjang ini belum ada wacana meninggalkan Koalisi, malah makin mesra. Prabowo-Cak Imin ketemu di pesantren Bumi Selawat Sidoarjo," tutup Jazilul.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengusulkan duet Prabowo Ganjar saat menanggapi kedekatan keduanya saat menemani Presiden Jokowi kunjungan kerja ke Kebumen, Jawa Tengah. Bahkan mereka sempat selfie.
Hashim mengatakan Gerindra terbuka jika Ganjar ingin bergabung bersama Gerindra di Pilpres 2024. Namun, Prabowo harus menjadi capres karena lebih senior 15 tahun.
"Ya saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon presiden," kata Hashim usai menghadiri deklarasikan kelompok relawan pendukung Prabowo di Gedung Joang, Jakarta, Minggu (12/3).
"Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya berbeda kan. Saya kira kalau Pak Ganjar mau ikut, mau diduetkan dengan Pak Prabowo saya kira kami terbuka, Pak Prabowo terbuka (Ganjar) sebagai calon wakil presiden," kata Hashim.
ADVERTISEMENT