Jefri Siap Pecahkan Rekor di India, Main Piano dengan Mata Tertutup

6 Februari 2020 19:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jefri Setiawan (13) remaja asal Kendal, wakil dari Indonesia yang akan memecahkan rekor dunia di India. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jefri Setiawan (13) remaja asal Kendal, wakil dari Indonesia yang akan memecahkan rekor dunia di India. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
ADVERTISEMENT
Jefri Setiawan (13) tampak lihai menggerakkan jemarinya menekan tuts piano digitalnya. Remaja asal Kendal, Jawa Tengah, itu tengah bersiap mengikuti kompetisi di India mewakili Indonesia.
ADVERTISEMENT
Jefri, panggilan akrabnya, akan tampil membawakan paling sekitar 100 lagu klasik menggunakan piano. Namun, dia tidak akan memainkan piano seperti biasa. Dia akan memainkan piano dengan mata tertutup dan tanpa jeda.
"Dari Indonesia hanya saya, jadi akan mencatatkan rekor dunia di sana. Pesertanya dari berbagai usia perwakilan sejumlah negara," kata Jefri yang masih mengenakan seragam sekolah itu kepada kumparan di kompleks Pemprov Jawa Tengah di Semarang, Kamis (6/2), saat akan bertemu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Jefri bercerita pertama kali memainkan alat musik piano sekitar lima tahun lalu atau 2015. Mulanya dia belajar bermain keyboard. Namun seiring berjalannya waktu, kepiawaian Jefri makin tampak. Hingga pada 2016, dia mulai bermain piano dengan mata ditutup.
ADVERTISEMENT
Jefri bercerita, di Indonesia sudah banyak anak seusianya yang juga memainkan alat musik tersebut. Jefri ingin dikenal dan mencetak prestasi, oleh sebab itulah dia mencoba bermain dengan menutup matanya.
Berkat kepiawaiannya, sejumlah prestasi ditorehkan. Pertama kali, dia berhasil meraih Rekor Muri memainkan piano sambil bernyanyi dengan mata tertutup pada usianya yang baru 10 tahun.
Jefri Setiawan (13) remaja asal Kendal, menunjukan keahliannya untuk mewakili Indonesia yang akan memecahkan rekor dunia di India. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
Sejak itu prestasi Jefri kian moncer. Putra pasangan Joko Manis dan Indah Setyoningsih itu pernah diundang ke Kuala Lumpur, Malaysia. Dia juga mencetak rekor di Singapura dengan jumlah lagunya mencapai 70 dengan durasi 120 menit.
Bahkan pada 2019, Jefri ditunjuk sebagai Duta Budaya oleh Direktur Warisan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dalam acara perayaan hari ulang tahun ke-50 Sekolah Indonesia di Singapura.
ADVERTISEMENT
"2018 saya memecahkan rekor dunia Memorizing 100 songs while playing piano in blindfold for 3 hours, di Akademie fur Kunste (ASK) di Berlin, Jerman," ucap Jefri.
Terbaru, pada Selasa (4/2) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) New Delhi, India, meminta Jefri untuk tampil dalam acara Royal Success Book of Records di Hyderabad, 29 Februari mendatang. Jefri mengaku tidak menyangka mendapat undangan itu.
"Jefri minta dukungannya, dari pemerintah daerah maupun pusat. Pak Gubernur (Ganjar Pranowo), Jefri juga mengharap support dari beliau. Harapannya bisa dibantu supaya ayah Jefri bisa ikut," ungkap siswa SMPN 2 Kendal itu.
Jefri Setiawan (13) remaja asal Kendal, akan mewakili Indonesia dan memecahkan rekor dunia di India bermain keyboard piano dengan mata tertutup. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
Jefri Butuh Dukungan
Sementara ayah Jefri, Joko Manis (39), mengaku keputusan anak sulungnya untuk berangkat ke India sempat memunculkan kekhawatiran dalam dirinya. Ia khawatir anaknya terpapar virus corona. Meski penyebaran virus corona di India tidak sebanyak di China, namun kekhawatiran itu tetap ada.
ADVERTISEMENT
"Sehingga saya ingin, didukung pemerintah daerah maupun provinsi, kaitannya dengan antisipasi dan lainnya," kata Joko.
Joko menjelaskan, di India nantinya Jefri tak hanya berhadapan dengan pianis seumurannya. Namun dari berbagai kalangan dengan keahlian yang tentu saja mungkin lebih dari anaknya.
"Saya tanya, 'kamu siap enggak? karena di sana penontonnya VIP, kelasnya internasional juga'. Dia bilang 'siap kalau dipanggil Indonesia', ya saya dukung," ucap Joko.
Meski Jefri sudah pernah lolos rekor dunia di Jerman dengan total 100 lagu dalam 3 jam tanpa henti, Joko masih memiliki kekhawatiran terhadap anaknya.
"Jadi menghapal itu lagunya yang merilis jurinya, harus sesuai urutan. Kalau tidak urut ya dianggap gagal. Itu 30 menit tanpa jeda. Tetapi bisa lebih kalau ada peserta lain yang juga lebih. Supaya (Jefri) mempertahankan rekor. Anak kami butuh dukungan kuat dari pemerintah," tutupnya.
ADVERTISEMENT