Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Jejak Sindikat Eropa Timur dalam Kejahatan Skimming ATM di Indonesia
16 Maret 2018 15:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Kejahatan skimming ATM seperti tak ada habisnya. Mereka seperti tak kapok berbuat kriminal. Mulai dari Bali, Jakarta, hingga Jawa Timur, pelaku skimming mencari korban.
ADVERTISEMENT
Skimming adalah modus pencurian data kartu kredit atau kartu debit (kartu anjungan tunai mandiri/ATM) dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu.
Para pelaku biasanya datang ke ATM dan menaruh alat skimmer -- biasanya di moncong slot tempat memasukkan kartu ATM -- tanpa diketahui. Kemudian ketika sudah didapatkan data pemilik kartu ATM yang menjadi korban, mereka memindahkan ke kartu ATM kosong. Kemudian mereka datang ke mesin ATM dan tinggal memasukkan PIN, lalu menarik uang.
Untuk mencegah skimming ini, ada beberapa cara singkat yang bisa dilakukan: Pertama, hindari memakai ATM di daerah yang sepi. Kedua, rajin cek transaksi dan Anda. Ketiga, hati-hati saat menekan PIN. Keempat, perhatikan lubang kartu ATM apabila ada yang aneh.
ADVERTISEMENT
Dan kejahatan skimming yang terakhir membuat geger adalah raibnya dana nasabah BRI. Di Jawa Timur, beberapa korban berteriak, uang tabungan mereka lenyap. Polisi bergerak melacak, dan hasilnya pada Kamis (15/3) kemarin, beberapa orang diciduk Tim Resmob Polda Metro Jaya di bawah komando AKP Rovan Richard Mahenu.
Penangkapan dilakukan di beberapa lokasi di Tangerang dan di Lombok, NTB. Hasilnya, 3 orang warga Rumania dan seorang warga Hungaria ditangkap.
"Para tersangka yakni CAS, RK alias LM, IRL, FH, dan MK. Empat di antaranya merupakan WNA asal Rumania dan Hungaria," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (16/3).
Pelacakan kumparan dari beberapa kasus, para pelaku skimming ini sebagian besar dari Eropa Timur.
Berikut rekam jejak kasus skimming dengan melibatkan pelaku kriminal asal Eropa Timur:
ADVERTISEMENT
1. Duo Bulgaria jaringan sindikat internasional
Ion Iabanji dan Iurie Vabrie,ditangkap Mabes Polri pada 4 Agustus 2017. Keduanya diketahui melakukan skimming di sejumlah ATM BNI. Berdasarkan rekaman CCTV, keduanya memasang alat skimming yang terdiri dari hidden camera (kamera tersembunyi) dan router serta flashdisk kisaran 23 Februari hingga 14 Juli 2017.
Kemudian data kartu ATM milik nasabah yang sudah direkam, disalin ke kartu-kartu lainnya. Kartu duplikat dan PIN yang telah direkam melalui kamera tersembunyi digunakan untuk menarik uang di berbagai ATM di sejumlah wilayah.
Kedua warga Bulgaria ini melakukan skimming di Bali, Surabaya, dan Mataram. Kerugian nasabah mencapai Rp 424 juta.
2. Kelompok Eropa Timur bersatu
Desember 2017, Polda Metro Jaya menggulung 12 tersangka pelaku skimming. Tiga di antaranya warga Indonesia, sedang yang lainnya warga Kroasia, Ukraina, Bulgaria, dan Rumania.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah VM, EW, AZ, LZ, MVY, MIM, VB, DM, AC, AIA, FI, dan FW.
Pelaku membobol sistem salah satu bank di Indonesia dan mencuri uang nasabah hanya dengan komputer yang terhubung Internet. Aksi mereka tidak hanya dilakukan ketika di Indonesia, tetapi dari luar negeri.
“Pelaku utamanya tinggal di Eropa. Untuk pelaku yang tertangkap, di sini mereka tinggal di hotel,” kata Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin (18/12/2017).
Dalam melancarkan aksinya, para pelaku mencuri data nasabah dari luar negeri. Kemudian mengambil uang di Indonesia dengan cara menggandakan kartu ATM nasabah.
“Pelaku sudah meraup uang sekitar Rp 300 juta. Kami masih mendalami keterlibatan pelaku lain dan bekerja sama dengan Interpol untuk pelaku yang ada di luar negeri,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
3. Illiev Dimitar Nikolov, warga Bulgaria yang diburu Kejaksaan Agung Beograd
Illiev Dimitar Nikolov (45) ditangkap di Bali pada Jumat 23 Oktober 2015. Mungkin dia adalah 'mbahnya' kejahatan skimming. Bayangkan saja, Kejaksaan Agung Beograd saja ikut memburunya.
Kabareskrim saat itu, Komjen Anang Iskandar menyebut kerugian akibat ulah Nikolov mencapai Rp 24 triliun. Dia melakukan skimming hingga 5.500 kali.
Nikolov diketahui telah menjalankan aksi pencurian uang lewat mesin ATM di Bali sejak 2013. Menurut data kepolisian Eropa, dia sudah melakukan pencurian 1.568 kartu nasabah.
4. Trio Turki dibekuk di Bali
Tiga warga Turki bernama Kimis Dogan (43), Mentes Mehmet (29) dan Koc Tayfun (35) adalah pelaku skimming dari Turki. Mereka ditangkap di Badung, Bali.
ADVERTISEMENT
"Ketiga tersangka ditangkap pada Jumat dini hari, 9 Maret 2018 berkat laporan Bank Mandiri Regional XI Bali Nusra yang mencurigai pelaku membobol ATM dengan teknik skimming," kata Kabid Humas Polda Bali Komisaris Besar Hengky Widjaja di Denpasar, Sabtu (10/3).
Hengky menjelaskan, penangkapan terhadap para tersangka bermula dari informasi pihak Bank Mandiri. Pihak bank mencurigai aksi para pelaku yang terekam kamera pengawas CCTV melakukan pembobolan mesin ATM. Berkat laporan itu, pihak kepolisian segera menyelidikinya dengan cara mengintai pelaku sejak 7 sampai 9 Maret 2018.
5. Duo Bulgaria Boris Georgiev dan Marian Bogidarof Serafinoff
Lagi-lagi dari Bulgaria, Boris Georgiev dan Marian Bogidarof Serafinoff. Kedunya terancam pidana 20 tahun bui. Kedua pelaku kriminal yang mengaku sebagai turis ini ditangkap petugas Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Bali, diduga merupakan sindikat skimming internasional pada September 2017.
ADVERTISEMENT
Dari tangan tersangka, petugas mengamankan uang tunai senilai Rp 26 juta, 58 lembar kartu ATM palsu dan nomor PIN nasabah. Selain itu, juga empat buah rekening milik pelaku bersaldo Rp Rp 1.835.188.000.
6. Duet Hungaria dan Rumania membobol ATM
Tim dari Unit IV Subdit Resmob Polda Metro Jaya menangkap lima orang pelaku skimming yang diduga dilakukan di lima kota di Indonesia. Lima orang tersangka ditangkap di empat lokasi berbeda setelah dilakukan pengintaian selama satu minggu.
"Ya betul para tersangka yakni CAS, RK alias LM, IRL, FH, dan MK. Empat di antaranya merupakan WNA asal Rumania dan Hungaria," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (16/3/2018).
ADVERTISEMENT
Dari para tersangka, polisi menyita barang bukti berupa satu buah deepskimmer, satu buah encoder, tiga buah spy cam, 1.447 kartu ATM dengan data curian, empat buah kanopi pin pet, enam unit micro SD, empat mulut ATM, lima unit handphone, 19 buah karet mulut ATM, enam unit modem, dan sejumlah alat untuk membuat deep skimmer.