Jelang Idul Fitri, Partai Oposisi Pimpin Demo Massal Tolak Erdogan di Istanbul

29 Maret 2025 15:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria membawa bendera Turki saat orang-orang ikut serta dalam protes terhadap penangkapan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu sebagai bagian dari penyelidikan korupsi, di Istanbul, Turki, 24 Maret 2025.
 Foto: REUTERS/Murad Sezer
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria membawa bendera Turki saat orang-orang ikut serta dalam protes terhadap penangkapan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu sebagai bagian dari penyelidikan korupsi, di Istanbul, Turki, 24 Maret 2025. Foto: REUTERS/Murad Sezer
ADVERTISEMENT
Partai oposisi Turki, Partai Rakyat Republik (CHP), memimpin demo massal menentang Presiden Tayyip Erdogan yang digelar di Istanbul. Dikutip dari AFP, Sabtu (29/3), demo massal itu dimulai pukul 09.00 waktu setempat di Maltepe.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan demo pertama yang dipimpin CHP sejak Selasa (25/3) dan digelar di malam takbiran yang menandai berakhirnya Ramadan. Perayaan Idul Fitri akan dilakukan di Turki pada Minggu (30/3).
Selama satu pekan lebih, masyarakat Turki turun ke jalan memprotes penangkapan dan penahanan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu. Rival politik Erdogan itu didakwa melakukan tindak pidana korupsi.
Bagi CHP, penangkapan dan penahanan Imamoglu merupakan kudeta terhadap demokrasi. Apalagi, Imamoglu ditangkap beberapa hari sebelum dicalonkan sebagai kandidat presiden pada pemilu 2028.
Petugas polisi berjaga-jaga saat orang-orang ikut serta dalam protes terhadap penangkapan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu sebagai bagian dari penyelidikan korupsi, di depan gedung Pemerintah Kota Metropolitan Istanbul, di Istanbul, Turki, (26/3). Foto: REUTERS/Murad Sezer
Meski ditahan, CHP tetap mencalonkan Imamoglu sebagai kandidat presiden dan merupakan kandidat tunggal dari CHP.
"Pencalonan Imamoglu sebagai presiden adalah awal dari perjalanan yang akan memastikan keadilan dan kedaulatan negara. Ayo pergi ke Maltepe dan memulai perjalanan kita menuju kekuasaan bersama!" kata pemimpin CHP, Ozgur Ozel, dalam tulisannya di X.
ADVERTISEMENT
Sejak Imamoglu ditahan, aksi demonstrasi dengan cepat menyebar ke seluruh negeri. Banyak dari mereka yang bergabung dalam demonstrasi massal yang digelar di luar Balai Kota Istanbul, yang sering kali berubah menjadi kerusuhan antara massa dan polisi.
Demonstrasi besar terakhir digelar pada Selasa lalu. Namun, kelompok mahasiswa terus melakukan aksi sendiri, di mana sebagian besar dari mereka demo dengan memakai topeng.
Selama lebih dari satu pekan, polisi telah menangkap setidaknya 511 mahasiswa di Istanbul, di mana 275 di antaranya ditahan. Sebagian besar dari mereka ditangkap saat dini hari.
Pengacara Ferhat Guzel mengatakan jumlah mahasiswa yang ditangkap polisi kemungkinan lebih besar dari yang dilaporkan.
Total polisi Turki menangkap hampir 2 ribu orang dalam aksi demonstrasi sepanjang satu pekan terakhir. Selain mahasiswa, polisi menangkap anak di bawah umur hingga jurnalis -- jurnalis Turki maupun jurnalis asing.
ADVERTISEMENT
Otoritas Turki menangkap 13 jurnalis Turki, mendeportasi koresponden BBC, dan menangkap jurnalis Swedia yang datang ke Istanbul untuk meliput aksi demonstrasi.
Meski 11 jurnalis pada akhirnya dibebaskan pada Kamis (27/3), otoritas Turki masih menahan fotografer AFP Yasin Akgul. Pengacara Imamogluy, Mehmet Pehlivan, juga sempat ditahan meski kemudian dibebaskan dengan syarat.

Sekilas Partai Imamoglu vs Erdogan

Ekrem Imamoglu adalah politikus Turki dari Partai Rakyat Republik (CHP). CHP didirikan oleh Mustafa Kemal Atatürk — Bapak Westernisasi Turki — yang berhaluan sekular.
Sedangkan Erdogan berasal dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang didirikannya pada 2001. Partai ini berhaluan Islamisme moderat.
Erdogan memimpin Turki sekitar 22 tahun, baik sebagai PM maupun presiden.