Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jelang Kickoff 12 Januari, Pemerintah Belum Tetapkan Tarif Booster Corona
5 Januari 2022 10:02 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Belum ada biaya resmi yang telah ditetapkan oleh pemerintah,“ kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi dalam keterangannya, Rabu (5/1).
Nadia menjelaskan, tarif booster belum diumumkan lantaran masih dalam proses penetapan harga yang melibatkan berbagai pihak, salah satunya Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Selain itu, jenis dan dosis vaksin corona yang akan diberikan masih menunggu konfirmasi dan rekomendasi dari ITAGI dan studi riset booster yang sedang berjalan. Serta, sesuai dengan persetujuan izin edar atau Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM.
Sementara itu, tarif yang beredar saat ini bukanlah yang ditetapkan pemerintah, melainkan tarif vaksinasi di luar negeri. Tarif tersebut pun masih perkiraan rentang harga yang berlaku di beberapa negara.
Perlu diingat, pemberian booster secara gratis merupakan program pemerintah yang khusus diberikan kepada kelompok lansia,peserta BPJS Kesehatan kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI), dan kelompok rentan lainnya.
ADVERTISEMENT
Sementara di luar itu, masyarakat yang ingin mendapatkan booster diberlakukan mandiri atau pembayaran.
Berapa tarif di berbagai negara jika melihat ketersediaan jenis vaksin yang ada di Indonesia saat ini?
Vaksin Sinovac digunakan oleh Brasil hingga Indonesia dengan harga yang bervariasi antara USD 10 sampai USD 32,52 per dosis. Di Indonesia, menurut data UNICEF, harganya USD 13,6 atau setara dengan 193 ribu per dosis (kurs dolar Rp 14.200).
Menurut data vaccine market dashboard UNICEF, AstraZeneca digunakan di Uni Eropa, Amerika Serikat, Brasil, hingga India dengan kisaran harga USD 2,19 sampai USD 13,27 per dosis.
Di Filipina, salah satu negara tetangga Indonesia, harga vaksin AstraZeneca sebesar USD 5 atau sekitar Rp 71 ribu per dosis. Di Brasil harganya USD 3,16 per dosis atau sekitar Rp 45 ribu.
ADVERTISEMENT
Kemudian ada vaksin Sinopharm yang dipakai di China, Argentina, hingga Kazakhstan. Harga termurahnya di Argentina sebesar USD 9 atau sekitar Rp 128 ribu per dosis, sedangkan yang termahal di Hongaria mencapai USD 36 atau Rp 511 ribu per dosis.
Di Indonesia, Sinopharm digunakan untuk program Vaksin Gotong Royong. Pemerintah telah mengatur tarif vaksin Sinopharm sebesar Rp 321.660 sekali dosis.
Masih mengutip dari vaccine market dashboard UNICEF, harga vaksin Moderna yang dijual di AS, Uni Eropa, hingga Afrika bervariasi antara USD 10 hingga USD 37 per dosis.
Jika dirupiahkan, harga per dosisnya sekitar Rp 143.000 - 529.100 (kurs dolar Rp 14.300). Jika booster vaksinasi menggunakan setengah dosis Moderna, harganya ada di kisaran Rp 71.500 hingga Rp 264.550.
ADVERTISEMENT
Sedangkan harga vaksin Pfizer dibanderol antara USD 6,75 sampai USD 23,15 per dosis. Setara dengan Rp 96.500 - 331.000. Berarti kisaran harga setengah dosis Pfizer Rp 48.250 - 165.500.