Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Pemerintah Tokyo, Jepang meminta warganya untuk tetap berada di rumah selama masa liburan Obon, yakni liburan tradisi yang jatuh pada 13-16 Agustus 2020.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, pada Kamis (6/8) Gubernur Tokyo Yuriko Koike meminta warga untuk tetap berada di rumah untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Biasanya Pada libur Obon, warga dari ibu kota akan mudik ke kampung halaman mereka untuk mengunjungi makam dan menghabiskan waktu bersama keluarga.
Namun, perayaan tahun ini bersamaan dengan tingginya angka penularan virus corona terutama di Ibu Kota Tokyo yang mendorong gubernur dari beberapa prefektur untuk mengumumkan keadaan darurat.
Fuji News Network melaporkan bahwa Gubernur Koike akan mengadakan konferensi pers darurat pada Kamis (6/8) malam, di mana dia akan meminta penduduk Tokyo untuk membatasi perjalanan ke luar kota.
Sementara Pemerintah pusat, mengatakan tidak perlu menerapkan kondisi darurat seperti pada bulan April lalu karena dampak ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Kami saat ini tidak berada dalam situasi di mana kami membutuhkan keadaan darurat baru," kata Perdana Menteri Shinzo Abe dalam konferensi pers, Kamis (6/8)
Meski demikian, PM Shinzo Abe juga meminta warganya untuk menghindari berkumpul dalam kelompok besar untuk menghentikan penyebaran virus corona.
"Menjelang liburan Obon, orang harus menghindari situasi ramai, berbicara keras, dan berkumpul dalam kelompok besar untuk makan," kata Abe.
Kritik Dari Asosiasi Kedokteran Jepang
Sebuah asosiasi dokter di Jepang pada Rabu (5/8) memberi peringatan kepada pihak berwenang, untuk tidak sembarangan membuka perjalanan domestik.
Asosiasi juga mengkritik soal kampanye pariwisata domestik yang diluncurkan bulan lalu, di tengah meningkatnya kasus corona di Tokyo dan menyebar ke wilayah lain.
ADVERTISEMENT
Sementara Prefektur Okinawa di selatan dan Aichi di Jepang tengah keduanya memberlakukan keadaan darurat.
Gubernur Aichi, Hideaki Omura memberlakukan keadaan darurat di prefekturnya dari Kamis (6/8) hingga 24 Agustus mendatang.
"Kami ingin orang-orang berdiskusi dengan keluarga mereka dan, jika mungkin, hindari kunjungan antar prefektur kali ini," katanya.
Jumlah kasus virus corona corona di Jepang hingga Kamis (6/8) sebanyak 43.500 kasus dengan 1.000 kematian.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)