Jelang Putusan MK, PA 212 Akan Gelar Istigasah di Petamburan Minggu Malam

19 April 2024 15:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ahmad Shabri Lubis menyampaikan orasinya dalam demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).  Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ahmad Shabri Lubis menyampaikan orasinya dalam demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (19/4). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ahmad Shabri Lubis, menyatakan pihaknya bersama FPI akan menggelar Istighotsah Akbar di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat pada Minggu malam (21/4). Ia menyampaikan itu saat menggelar aksi menolak kecurangan Pilpres 2024 di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).
ADVERTISEMENT
Ia mengundang massa aksi untuk dapat menghadiri acara tersebut. Shabri mengatakan, Istigasah akbar tersebut digelar dengan melakukan doa bersama agar Mahkamah Konstitusi [MK] dapat memberikan putusan yang terbaik.
"DPP FPI mengundang untuk Istigasah Akbar, hari Ahad malam Senin di Petamburan. Khusus untuk minta pertolongan Allah SWT memberikan yang terbaik untuk kita," ujar Shabri dalam orasinya, Jumat (19/4).
"Siapa pun kita minta yang penting yang baik buat kita. Keputusan dari Allah kita terima," sambungnya.
Shabri juga mengatakan, pihaknya akan kembali menggelar aksi di kawasan Patung Kuda saat pembacaan putusan MK pada Senin (22/4).
"Yang berikutnya, hari Senin tanggal 22 keputusan, insyaallahi ta'ala, keputusan MK juga akan kita kawal. Bagi kawan-kawan yang belum sempat hadir, siapkan waktunya dan siapkan fisik, dan siapkan mentalnya untuk bersama-sama hadir di tempat ini untuk menyambut kemenangan dari Allah SWT," ucap Shabri.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, perjuangan sudah cukup panjang, kini tinggal doa saja yang dapat dipanjatkan demi hasil putusan MK yang terbaik.
"Perjuangan sudah cukup panjang, niat untuk perubahan sudah cukup panjang. Penderitaan sudah cukup panjang, tinggal perjuangan yang kita jalani dan doa yang kita hadapkan kepada Allah SWT. Semoga Allah ijabah doa kita semua," tuturnya.
Ia meminta aksi pada Senin itu tidak dilarang. Sebab ia yakin massa akan hadir dengan tertib.
"Semuanya akan dengan aturan dan dengan tertib, tidak usah ditakut-takuti, ataupun dicegah-cegah. Insyaallah kita semuanya datang dengan tertib dan pulang dengan tertib," pungkasnya.

Massa Salat Jumat Berjemaah di Lokasi Demo

Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aksi Bersama Menuntut Mahkamah Konstitusi (MK) Adil dan Benar menyampaikan aspirasinya di kawasan Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta, Jumat (19/4/2024). Foto: ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso
Massa yang terdiri dari FPI, Persatuan Alumni (PA) 212, GMPR, Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR), Front Penegak Daulat Rakyat (FPDR), Forbes (Forum Bersatu) Relawan 01, dan Poros Buruh menggelar aksi menolak kecurangan Pilpres 2024 di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (19/4). Sebelum aksi dimulai, massa melakukan salat Jumat berjemaah.
ADVERTISEMENT
Ketua Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR), Din Syamsuddin, mengatakan aksi ini bertujuan untuk menegakkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang telah diruntuhkan oleh Presiden Jokowi.
"Karena inilah yang asasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang runtuh dan diruntuhkan oleh Presiden Joko Widodo. Maka kami berjuang untuk menegakkan itu," ujar Ketua GPKR, Din Syamsuddin kepada wartawan di lokasi, Jumat (19/4).
Tujuan aksi ini juga mengawal MK menjaga demokrasi serta mengawal hakim konstitusi untuk gunakan nurani dan akal budi dalam memutuskan putusan gugatan sengketa Pilpres 2024 nantinya.
"Nah, karena Pemilu Pilpres 2024 yang lalu itu menampilkan kecurangan, terstruktur sistematis dan masif, maka kami mendukung gugatan itu ke Mahkamah Konstitusi dan aksi ini bermaksud mengawal MK untuk menjaga demokrasi konstitusi terutama yang kuning itu, mengawal para hakim gunakan nurani dan akal budi. Jangan terpengaruh oleh godaan ataupun ancaman dari siapa pun," ucap Din Syamsuddin.
ADVERTISEMENT
Pihak kepolisian menurunkan 2.713 personel gabungan dengan TNI, Pol PP serta Dishub DKI Jakarta.
"Hari ini kami siap mengamankan warga yang akan menyampaikan pendapat dan kami menerjunkan 2.713 personel gabungan TNI, Polri yang dibantu Pol PP serta Dishub yang nantinya akan dibagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangannya, Jumat (19/4).