Jelang Ramadhan-Idul Fitri 2023, Ganjar Jaga Harga Pangan untuk Tekan Inflasi

8 Maret 2023 11:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memimpin rapat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Jateng di Gumaya Hotel, Rabu (8/3/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memimpin rapat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Jateng di Gumaya Hotel, Rabu (8/3/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2023, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) terus melakukan stabilisasi harga sejumlah komoditas pangan yang berpotensi menyebabkan terjadinya inflasi.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, saat memimpin rapat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Jawa Tengah di Gumaya Hotel, Kota Semarang.
"Indikatornya sudah kita ketahui bahwa kemarin yang mendongkrak inflasi itu beras, tapi beras panen rayanya sudah berjalan dan harga mulai turun," ujar Ganjar usai rapat pada Rabu (8/3/2023).
Diketahui, harga beras kualitas medium di Jateng per hari ini berada di kisaran Rp11.300 dan beras dengan kualitas premium seharga Rp12.000 per kilogram. Harga tersebut cenderung menurun dari bulan-bulan sebelumnya.
Saat ini, Provinsi Jateng pun sedang memasuki periode panen raya dengan kuantitas panen beras terbesar berada di Kabupaten Grobogan, Kabupaten Pati, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Sragen, dan Kota Surakarta.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Ganjar beserta jajarannya terus masih terus berupaya melakukan operasi pasar dan mengecek langsung persediaan, serta alur pendistribusiannya hingga ke tingkat petani untuk memastikan tingkat inflasi tidak meningkat.
"Saya mintakan satu, Badan Usaha Milik Daerah, wabil khusus yang urusan pangan coba semua berkoordinasi untuk mengecek stoknya ada berapa, harganya seperti apa, ambilnya dari mana, jualnya ke mana," jelas Ganjar.
Ganjar Pranowo akan berupaya melakukan operasi pasar dan mengecek langsung persediaan untuk menjaga stabilitas harga pangan jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2023. Foto: Dok. Istimewa
Tingkat inflasi Year on Year (YoY) Jateng pada Februari 2023 mencapai 5,81 persen atau turun sejak tahun 2022 dengan tingkat inflasi 6,4 persen. Sementara tingkat inflasi Perkembangan Indeks Harga Konsumen Gabungan Enam Kota di Jateng per Februari 2023 sebesar 0,29 persen.
Sementara itu, untuk pertumbuhan ekonomi YoY Jateng hingga memasuki Triwulan III mencapai 5,28 persen.
ADVERTISEMENT
Dengan kondisi tersebut, perekonomian Jateng masih terbilang normal. Namun, Ganjar tetap menginstruksikan seluruh pemerintah kabupaten dan kota untuk terus memperbarui dan memantau komoditas pangan dengan aplikasi SiHati.
"Kita punya aplikasi sistem pemantauan harga komoditi atau SiHati itu. Kita minta itu saja diisi agar kita bisa mengerti apa yang sesungguhnya terjadi di pasar," kata Ganjar.
Sebagai informasi, selain beras, komoditas lain yang memengaruhi inflasi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri yakni bawang merah (Rp32.270), bawang putih (Rp31.081), cabai rawit merah (Rp60.271) dan cabai rawit hijau (Rp34.106) per kilogram.
Pemprov Jateng juga telah menyalurkan minyak goreng Minyakita sebesar 150.674 liter, dengan harga Rp14 ribu per kilogram. Selain itu, Ganjar juga membentuk Tim Satgas Perluasan Digitalisasi Daerah untuk menstabilkan harga.
ADVERTISEMENT