Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tim Hisab Rukyat Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, melakukan kalibrasi atau pengecekan ulang terhadap akurasi jam dinding yang terpasang di Masjid Agung Semarang, atau Masjid Kauman, Rabu (1/5). Kegiatan ini, dilakukan dalam menyambut Ramadhan 1440 Hijriah yang tinggal hitungan hari.
ADVERTISEMENT
Takmir Masjid Agung Kauman Semarang, Muhaimin, menjelaskan pengecekan ini perlu dilakukan. Sebab, Masjid Agung Kauman menjadi acuan bagi semua masjid dan musala di wilayah Kota Semarang dalam menentukan salat lima waktu, terutama saat bulan puasa tiba.
"Karena Masjid Kauman sejak ratusan tahun jadi standar waktu azan bagi masjid-masjid dan musala sekitarnya. Maka kalau keakuratan waktunya tidak benar kan bisa menimbulkan masalah. Jadinya, kegiatan kalibrasi ini sangat penting untuk meningkatkan ketepatan waktu ibadah salat lima waktu bagi umat muslim sekitar Kauman," ujarnya.
Menurut Muhaimin, kalibrasi dilakukan jelang bulan Ramadhan sekaligus momentum untuk menentukan patokan waktu azan. Hal ini terkait waktu sahur dan berbuka puasa yang sebulan ke depan.
Sementara itu, Kepala Program Studi Ilmu Hisab dan Falak, UIN Walisongo, Ahmad Izzudin, menemukan ada dua buah jam yang tak akurat dari hasil pengecekan. Jam tersebut, terpasang dalam ruangan muazin yang saat dikalibrasi terdapat selisih detiknya. Sedangkan, jam lainnya adalah jam tua yang ternyata selisih tiga menit.
ADVERTISEMENT
"Oleh karenanya, kita cek tingkat keakuratannya pakai aplikasi dari BMKG. Ini jadi upaya supaya ibadah kita menjadi lancar dan tepat waktu," ungkapnya.
Selain di Masjid Agung Kauman Semarang, kata dia, sembilan tim lainnya juga disebar ke sejumlah masjid dan musala di Semarang.
Dia mengklaim telah melakukan kalibrasi di lebih dari 60 masjid dan musala. Hampir setiap masjid, kata Izzudin, banyak yang keakuratan waktunya meleset jauh.
Bahkan, katanya, salah satu masjid yang didatangi timnya memiliki empat jam dinding yang masing-masingnya menunjukkan selisih waktu.
"Setiap kami cek ulang, selisih waktu antara satu jam dengan jam lainnya itu kisarannya lima menit. Nah ini kan harus dicermati. Ternyata banyak warga yang sangat jarang mengurus jam pada masjid atau musalanya. Kasihan nanti warga yang sudah susah payah puasa ternyata ibadahnya sia-sia karena waktu azannya tidak akurat," cetusnya.
ADVERTISEMENT
Tim Hisab Rukyat UIN Walisongo menargetkan proses kalibrasi akan dilakukan sampai sampai awal Ramadhan. Tim hisab ini masih menunggu konfirmasi pengurus masjid lainnya untuk dicek ulang.
"Permintaan kalibrasi tahun ini banyak banget. Sebab, banyak laporan kalau waktu azannya ada yang terlalu cepat dan ada pula yang telat azan," tukasnya.