Jemaah di Masjidil Haram pada Malam 25 Ramadhan Tembus 1,5 Juta

Suasana di Masjidil Haram selama bulan suci Ramadhan, di kota suci Makkah, Arab Saudi, Selasa (11/4/2023). Foto: Saudi Press Agency/Handout via REUTERS

Jumlah jemaah di Masjidil Haram, Makkah, pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan terus bertambah. Semula 1,1 juta, lalu 1,2 juta, sekarang tembus 1,5 juta.

Angka sebanyak ini tercatat pada malam ganjil, yaitu malam 25 Ramadhan 1444 H atau Sabtu (15/4)

Jumlah tepatnya menurut data yang dirilis pengelola Masjidil Haram mencapai 1.502.000 orang. Angka ini terdiri dari jemaah salat maupun jemaah umrah.

Untuk salat, tidak membutuhkan izin khusus, sedangkan untuk umrah harus mendaftar via aplikasi Nusuk.

Diperkirakan pada malam 27 Ramadhan nanti, jemaah juga akan membeludak, sebab malam-malam ganjil diyakini sebagai waktu datangnya malam kemuliaan yang lebih baik dari 1.000 bulan, yaitu lailatul qadar.

Pengelola masjid pada hari yang sama mencatat telah membagikan 56.400 botol air Zamzam, jumlah disinfektan yang digunakan mencapai 130 ribu liter, 3 ribu liter penyegar ruangan, 6,6 ribu liter hand sanitizer, 341.000 liter cairan untuk mensterilkan karpet, 6.535 liter untuk sterilisasi yang dilakukan robot, dan banyak lagi.

Banyak WNI yang saat ini juga tengah melaksanakan umrah Ramadhan di Masjidil Haram. Selama ini, Indonesia merupakan pengirim jemaah umrah terbanyak.

Aiko, warga Jakarta Selatan yang saat ini juga tengah umrah, menceritakan bahwa jemaah yang Tawaf sangat melimpah. Hanya jemaah umrah yang bisa Tawaf di Mataf, area di sekeliling Ka'bah.

Dua tahun berturut-turut, Aiko menghabiskan bulan Ramadhan di Masjidil Haram. Meski ongkos tidak murah, tapi bertamu ke Baitullah menjadi kerinduan yang harus dibayar.