Jemaah Haji Perlu Pertolongan Medis Jangan Ragu Minta Bantuan EMT

18 Mei 2023 17:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Emergency Medical Team (EMT) layani jemaah haji yang membutuhkan pertolongan medis. Foto: Kemenkes RI
zoom-in-whitePerbesar
Emergency Medical Team (EMT) layani jemaah haji yang membutuhkan pertolongan medis. Foto: Kemenkes RI
ADVERTISEMENT
Kesehatan jemaah haji menjadi salah satu perhatian. Selain cuaca panas, banyaknya jemaah lansia juga menjadi tantangan.
ADVERTISEMENT
Tidak jarang jemaah haji membutuhkan bantuan medis cepat ketika menjalankan ibadah. Bisa karena dehidrasi hingga kaki melepuh karena kepanasan.
Bila mengalami kondisi ini, jangan ragu untuk meminta bantuan petugas Emergency Medical Team (EMT). EMT merupakan tim khusus untuk menganani jemaah haji yang membutuhkan pertolongan pertama dengan cepat.
Tim ini difungsikan untuk lebih dekat dengan jemaah haji dan bertugas melaksanakan deteksi dini, tanggap darurat pada kejadian kegawatdaruratan medis, dan melaksanakan rujukan jemaah haji yang membutuhkan perawatan di KKHI dan RSAS.
Emergency Medical Team (EMT) layani jemaah haji yang membutuhkan pertolongan medis. Foto: Kemenkes RI
“Salah satu strategi penyelenggaraan kesehatan haji tahun ini, kami siapkan dokter spesialis sebagai EMT yang ditempatkan di setiap sektor sehingga kegawatdaruratan medis lebih cepat tertangani,” ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo, Ak M.M dalam rilis Kemenkes (17/5).
ADVERTISEMENT
Dalam EMT telah disiapkan 15 orang dokter spesialis yang terdiri dari bidang anestesi, penyakit dalam, bedah, saraf dan jantung. Selain itu juga disiapkan 12 orang dokter umum dan 43 perawat IGD/ICU/ER.
Tenaga kesehatan kegawatdaruratan tersebut disiagakan untuk memberikan pelayanan kesehatan di 5 sektor daerah kerja Madinah dan 11 sektor daerah kerja Makkah yang berdekatan dengan pondokan jemaah haji.
Emergency Medical Team (EMT) layani jemaah haji yang membutuhkan pertolongan medis. Foto: Kemenkes RI
Hal ini bertujuan agar memudahkan akses jemaah haji kepada pelayanan kesehatan, khususnya kondisi darurat yang tidak bisa ditangani oleh tenaga kesehatan haji di kloter.
EMT juga disiagakan pada pos sektor khusus, yakni di Masjid Nabawi, Terminal Syib Amir Masjidil Haram, Arafah, dan Mina. EMT akan terus menyertai pergerakan jemaah haji terutama pada puncak ibadah haji atau saat Armuzna.
ADVERTISEMENT
“EMT kami siagakan untuk selalu mengikuti pergerakan jemaah haji saat pelaksanaan ibadah terutama pada fase Armuzna,” jelas Kapus Liliek.
Emergency Medical Team (EMT) layani jemaah haji yang membutuhkan pertolongan medis. Foto: Kemenkes RI
EMT juga berkolaborasi dengan Tim Penanganan Krisis Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH), Tim Perlindungan Jemaah Haji (Linjam) dan layanan Lansia yang direkrut oleh Kementerian Agama.
Dengan komitmen untuk bersinergi ini, diharapkan upaya penanganan kegawatdaruratan medis dapat dilaksanakan lebih optimal.
Tahun ini, jemaah haji mencapai 221 ribu belum termasuk adanya kuota tambahan 8.000 jemaah. Dari jumlah itu, ada 67 ribu jemaah merupakan lansia.