Jemaah Haji Tinggalkan Mina: Diminta Tetap Berkelompok, Istirahat Sebelum Tawaf

18 Juni 2024 16:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suhu panas di lokasi lontar jumrah, Mina. Senin (17/6/2024). Foto: Salmah Muslimah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suhu panas di lokasi lontar jumrah, Mina. Senin (17/6/2024). Foto: Salmah Muslimah/kumparan
ADVERTISEMENT
Jemaah haji Indonesia mulai meninggalkan Mina, Selasa (18/6). Mereka yang meninggalkan Mina setelah melakukan lontar jumrah di Jamarat telah menunaikan nafar awal.
ADVERTISEMENT
Nafar awal merupakan waktu melontar jumrah pada 10, 11, dan 12 Zulhijah. Setelah itu, jemaah bisa kembali ke hotel.
Namun, sebagian jemaah haji yang memilih nafar tsani. Artinya, melontar jumrah hingga tanggal 13 Zulhijah.
Arab Saudi menetapkan wukuf di Arafah pada 15 Juni 2024 dan Idul Adha pada 16 Juni 2024. Ini berbeda satu hari dengan di Indonesia. Pemerintah RI menetapkan Idul Adha pada 17 Juni 2024.
“Sedangkan jemaah haji yang mengambil pilihan Nafar Tsani dapat meninggalkan Mina pada 13 Zulhijah,” kata Juru Bicara Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam keterangannya, Selasa (18/6).
Widi Dwinanda - Tim Media Center Kementerian Agama Foto: Dok. MCH 2024
Keberangkatan dari Mina menuju hotel di Makkah, dimulai dari pagi hari hingga selesai. Bus akan menjemput jemaah di sekitar tenda Mina, lalu mengantar jemaah ke hotel masing-masing di Makkah. Jemaah diimbau agar tetap berkelompok saat berjalan menuju jamarat dan saat melontar jumrah.
ADVERTISEMENT
“Jangan memisahkan diri. Jangan sungkan untuk meminta bantuan petugas yang berada di setiap titik di jalur menuju jamarat bila menemui hambatan dan kesulitan. Bekali diri dengan air putih untuk menjaga kebugaran tubuh dan mencegah dehidrasi,” katanya.
Bagi jemaah lanjut usia dan kategori risiko kesehatan tinggi, agar mewakilkan lontar jumrahnya kepada keluarga, sesama jemaah, atau petugas yang telah melaksanakan lontar jumrah.
“PPIH berharap, jemaah agar mengutamakan keselamatan serta kesehatan. Sehingga pelaksanaan lontar jumrah sebagai bagian wajib haji dapat terlaksana dengan aman dan lancar,” katanya.
Jamaah haji berjalan usai melempar jamrah hari kedua di Jamarat, Mina, Arab Saudi, Kamis (29/6/2023). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Setelah rangkaian ibadah di Mina selesai, para jemaah akan diantar ke hotel masing-masing di Makkah. Jemaah diimbau untuk beristirahat dulu sebelum melakukan tawaf ifadah dan sai.
“Selanjutnya, setelah beristirahat cukup di hotel, jemaah dapat melaksanakan tawaf Ifadhah di Masjidil Haram,” katanya.
ADVERTISEMENT
Jemaah yang naik bus dari Mina ke hotel diharapkan bersabar. Bisa saja bus datang terlambat ke maktab di Mina. Begitu juga jalan akan macet menuju ke hotel.
Ini disebabkan mobilisasi bus tidak hanya dilakukan untuk jemaah asal Indonesia, tapi jemaah haji dari seluruh dunia.
Jemaah haji melempar jumroh aqobah di Jamarat, Makkah, Arab Saudi, Rabu (28/6/2023). Foto: Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Jemaah yang akan melakukan lontar jumrah sebaiknya memperhatikan jadwal yang sudah ditentukan. Selain menghindari teriknya panas matahari, jadwal ini juga menghindarkan jemaah dari berdesakan dengan jemaah dari negara lain.
Sesuai jadwal lontar jumrah yang telah ditetapkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), tanggal 12 Zulhijah jemaah melakukan lontar jumrah pada:
1) Pukul 00.00 – 05.00 WAS;
2) Pukul 05.00 – 10.30 WAS;
3) Pukul 14.00 – 18.00 WAS; dan,
ADVERTISEMENT
4) Pukul 18.00 – 00.00 WAS.