Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Jemaah Haji Tolong Dicatat, Operasional Bus Selawat Dihentikan Besok Siang
10 Juni 2024 21:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menjelang wukuf di Arafah pada Sabtu (15/6), operasional bus Selawat akan dihentikan sementara. Layanan bus akan dihentikan mulai besok, Selasa, 11 Juni 2024 pukul 12.00 siang Waktu Arab Saudi (WAS).
ADVERTISEMENT
Bus Selawat adalah bus yang disiapkan oleh Kementerian Agama untuk para jemaah haji Indonesia wara-wiri dari hotel ke Masjidil Haram. Bus ini beroperasional selama 24 jam dan gratis.
Bus-bus tersebut akan ditarik oleh pihak pengelola untuk difokuskan pada pelayanan puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (armuzna). Total bus selawat yang beroperasi untuk mengangkut jemaah Indonesia hingga hari ini, kata Syarif, berjumlah 7.088 unit.
“Layanan bus Selawat menjelang wukuf di Arafah itu akan berhenti sementara, itu mulai besok tanggal 4 Zulhijah 1445 H atau 11 Juni 2024 jam 12 siang. Jadi setelah itu, istilahnya sudah memasuki masa tenang untuk persiapan wukuf di Arafah,” kata Kasie Layanan Transportasi Daker Makkah Syarif Rahman saat ditemui di kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah, Senin (11/6).
ADVERTISEMENT
Syarif mengatakan, bukan hanya bus selawat saja yang ditarik oleh Naqobah atau pengelola, tetapi bus-bus yang digunakan oleh jemaah dari negara lain juga ditarik untuk konsentrasi persiapan Armuzna. Bus Selawat akan kembali beroperasi setelah kegiatan di Armuzna selesai.
“Kembali beroperasi pada tanggal 15 Zulhijah atau tanggal 20 Juni 2024,” katanya.
Diimbau kepada jemaah haji Indonesia memanfaatkan kesempatan ini untuk beristirahat. Mempersiapkan fisik dan mental untuk puncak haji di Armuzna.
“Diharapkan dengan berhentinya layanan bus selawat itu merupakan masa tenang. Jemaah fokus menyiapkan diri untuk pelaksanaan wukuf di Arafah. Lebih banyak istirahat, salat di akomodasi dan masjid-masjid dekat akomodasi,” katanya.
Bila ada yang ingin tetap ke Masjidil Haram, para jemaah bisa menggunakan taksi. Namun, perlu diingat ongkos taksi menjelang puncak haji akan naik dari hari-hari biasa.
ADVERTISEMENT
“Naik taksi, tapi lagi-lagi supaya diketahui bahwa ongkos naik taksi semakin ke sini semakin mahal,” ucap Syarif.
“Kami tidak menyarankan untuk memaksakan diri ke Masjidil Haram agar bisa siap untuk melaksanakan wukuf,” imbuhnya.