Jemaah Indonesia Kloter 3 Bebas Corona, Bisa Langsung Umrah

11 November 2020 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah umrah Indonesia kloter 3 tiba di Jeddah, Minggu (8/11/2020). Semuanya negatif corona jadi bisa umrah lebih cepat. Foto: Kementerian Haji Arab Saudi
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah umrah Indonesia kloter 3 tiba di Jeddah, Minggu (8/11/2020). Semuanya negatif corona jadi bisa umrah lebih cepat. Foto: Kementerian Haji Arab Saudi
ADVERTISEMENT
Jemaah umrah Indonesia kloter 3 bersih dari kasus corona. Hal ini membuat mereka langsung bisa umrah di Masjidil Haram dan juga berpeluang ziarah ke Masjid Nabawi di Madinah, 455 km dari Makkah.
ADVERTISEMENT
Hal ini berbeda dengan kloter 1 dan 2 yang terdapat kasus positif corona sebanyak 13 kasus sehingga mereka terpaksa dikarantina lebih panjang dan tidak diperkenankan ziarah ke Madinah.
Kloter ini mayoritas berasal dari asosiasi travel dan berjumlah 300-an orang. Mereka tiba di Saudi pada 1 dan 3 November.
Sementara, kloter 3 tiba di Arab Saudi pada 8 November dan berasal dari jemaah umum.
“Nah, sekarang dengan adanya rombongan tiga, ada 46 orang dari jemaah umum, setelah diswab semuanya negatif, mereka sore [Selasa, 10 November] ini dipersilakan umrah,” kata Konjen RI di Jeddah Eko Hartono dalam diskusi virtual yang digelar asosiasi travel umrah AMPHURI pada Selasa (10/11) malam WIB.

Arab Saudi Mencari Pola yang Pas

Kebijakan yang diterapkan pemerintah Arab Saudi pada kloter 3 sedikit berbeda dengan kloter 1 dan 2. Pada dua kloter awal, jemaah menjalani karantina 3 hari terlebih dulu untuk kemudian diizinkan umrah bila hasil tes swab selama karantina negatif.
Jemaah umrah Indonesia kloter 3 tiba di hotel di Makkah, Minggu (8/11/2020) malam WAS. Foto: Kementerian Haji Arab Saudi
“Jadi kebijakan mereka (Arab Saudi), sampai sekarang ini, memang berubah. [Sekarang] Jadi bagi mereka [jemaah] yang datang lalu diswab hasilnya negatif, mereka langsung bisa umrah, ke mana saja bebas,” ujar Eko.
ADVERTISEMENT
“Kok SOP-nya berubah-ubah? Karena ini masa percobaan. Jadi Saudi sendiri sedang mencari pola atau prosedur yang paling pas untuk menjamu atau menjadi host jemaah umrah internasional," kata Eko.
"Mereka [Saudi] juga enggak tahu nih situasinya bagaimana, terus terang mereka juga sangat khawatir kalau nanti ada apa-apa dengan jemaah internasional ini justru akan menjadi klaster penularan terbaru. Ini yang mereka sama sekali tidak inginkan,” jelas Eko.
Eko menilai, jika pola yang diterapkan pada kloter 3 dianggap pas, Saudi akan terus menggunakan pola seperti itu.
Infografik Protokol Umrah saat Pandemi yang dirlis Kemenag RI. Foto: kumparan
Lalu kenapa prosedur terbaru ini tidak dibakukan dalam peraturan tertulis?
“Sementara belum ditulis. Sekarang yang ditulis seperti dulu, begitu datang dikarantina 3 hari. Tapi yang dilakukan sekarang adalah seperti pada rombongan ketiga. Begitu datang, diswab, negatif, langsung umrah,” kata Eko.
ADVERTISEMENT

Jemaah Pakistan Negatif Corona

Selain Indonesia, Pakistan juga diizinkan mengirimkan jemaah, tapi jumlah jemaahnya lebih sedikit, yaitu hanya 46 orang saja. Hanya saja, jemaah Pakistan semuanya negatif corona sehingga bisa leluasa beribadah hingga ke Madinah.
“Pakistan 46 orang, mereka semuanya negatif, mereka langsung bebas boleh umrah, ke Madinah bebas,” kata Eko.
Jemaah umrah dari Pakistan di Masjid Nabawi, di Madinah, Arab Saudi. Mereka semua negatif corona. Foto: Kementerian Haji Arab Saudi
Jemaah umrah dari Pakistan salat sunah di Raudhah, Masjid Nabawi, di Madinah, Arab Saudi. Foto: Kementerian Haji Arab Saudi
Eko memprediksi kebijakan ini berlaku pada kloter 3 yang semuanya negatif corona.
“Saya kira ini akan berlaku bagi jemaah kita, kita lihat saja nanti pada rombongan ketiga. Jika perlakuan mereka sama dengan Pakistan, maka itu akan menjadi kebijakan baku,” kata Eko.
“Nah, sayangnya, kelompok pertama dan kedua ada yang positif. Begitu ada yang positif, terutama pada kelompok pertama, ini mohon maaf juga, pemerintah Saudi juga tegas, jadi semua kena (karantina lebih panjang),” ungkap Eko.
Jemaah umrah Indonesia kloter pertama tiba di hotel untuk menjalani karantina kesehatan selama tiga hari sebelum menunaikan umrah pada 1 November 2020. Foto: Dok. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi

Pasukan Terjun Payung

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Eko mengibaratkan kloter pertama merupakan pasukan terjun payung, yang diturunkan pertama kali dalam sebuah medan tempur.
Meski medannya tidak baru, tapi semua peraturannya baru, sehingga akan menemukan tantangan-tantangan baru.
"Grup pertama saya ibaratkan seperti halnya pasukan terjun payung yang pertama kali terjun di medan tempur. Memang sepertinya tempatnya sama, cuma di situ banyak perubahan. Sehingga banyak hal yang baru, yang membuat terkaget-kaget juga," ungkap Eko.
Eko bersimpati pada pada kloter 1 dan 2 yang akibat ditemukan kasus corona membuat pergerakan rombongan jemaah terbatas hanya di hotel saja.
“Saya bisa maklumi para jemaah tidak bisa ke Madinah, ke mana-mana dibatasi, jadi ini konsekuensi pasukan terjun payung, harus menanggung akibatnya,” ujar Eko.
ADVERTISEMENT