Jemaah Indonesia Ramai-ramai Tinggalkan Maktab Mina Jadid

12 Agustus 2019 14:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah haji Indonesia tinggalkan maktab di Mina Jadid, Mina. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah haji Indonesia tinggalkan maktab di Mina Jadid, Mina. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
ADVERTISEMENT
Puluhan jemaah Indonesia meninggalkan tenda atau maktab mereka yang terletak di Mina Jadid. Alasannya, lokasi Mina Jadid terlalu jauh dari tempat melontar jumrah dan mereka lebih nyaman tinggal di hotel.
ADVERTISEMENT
Di terowongan Mina pada Senin dini hari (12/8) terlihat puluhan jemaah haji berbondong-bondong berjalan membawa koper kabin. Mereka berasal dari maktab 3 yang terletak di Mina Jadid. Yanti Yusefa, jemaah haji asal Pekanbaru, mengaku terpaksa meninggalkan maktab karena lelah berjalan ke jamarat bolak-balik.
"Kurang lebih dua jam perjalanan ke sana. Saya berhenti istirahat sampai 7 kali," kata jemaah haji usia 50 tahunan ini.
Jemaah haji Indonesia tinggalkan maktab di Mina Jadid, Mina. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Yanti pindah ke hotelnya yang terletak di daerah Sheha, sekitar 1 kilometer dari lokasi lontar jumrah. Jadi, nanti Yanti dan jemaah lainnya baru akan ke Mina untuk mabit sebelum magrib, lalu kembali ke hotel selepas tengah malam untuk istirahat. Dia akan melontar jumrah pada siang harinya.
Ketua regu kloter Palembang, Hidayat Syah, mengatakan ada 55 orang dari rombongannya yang memutuskan keluar dari maktab di Mina Jadid dan pulang ke hotel. Alasannya sama, lokasinya yang jauh.
ADVERTISEMENT
"Jaraknya pulang pergi sekitar 10 kilometer," kata Syah.
Jemaah haji Indonesia tinggalkan maktab di Mina Jadid, Mina. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Mina Jadid adalah wilayah perluasan Mina yang menempel di Muzdalifah. Jarak antara Mina Jadid dan jamarat lebih dari 4 kilometer sehingga pergi-pulang sekitar 5 kilometer. Perjalanan ini sangat berat bagi jemaah haji yang berusia tua, apalagi di cuaca panas yang suhunya mencapai 40 derajat Celcius.
Maktab nomor 1 hingga 9 berada di lokasi ini. Penentuan kloter mana yang menempati maktab Mina Jadid ditetapkan berdasarkan undian. Per maktabnya diisi sekitar 3.000 orang dalam tenda-tenda yang ber-AC.
Selain karena lokasinya yang jauh, jemaah pilih keluar dari maktab Mina Jadid karena merasa lebih nyaman di hotel. Di kamar hotel, jemaah mengaku tidak perlu tidur berdesakan dalam tenda. Di Maktab Mina, beberapa jemaah akhirnya memutuskan tidur di luar, beratapkan langit, menggunakan alas seadanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, jemaah mengatakan lebih nyaman menggunakan toilet di dalam hotel. "Di kamar hotel hanya perlu antre toilet dengan lima orang, sementara di maktab bisa antre ratusan orang," kata Safruli, jemaah Pekanbaru.
Jemaah haji Indonesia tinggalkan maktab di Mina Jadid, Mina. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Wakil Ketua Kantor Urusan Haji Indonesia, Amin Handoyo, mengatakan pemerintah tidak melarang jemaah untuk meninggalkan maktab di Mina Jadid. Namun dia mengatakan pemerintah tidak bisa menjadikannya sebuah kebijakan.
Pasalnya, jika pemerintah mendukung ribuan jemaah untuk berkeliaran di jalanan Mina saat mabit, maka akan jadi masalah. Saat ini saja, sudah ada ribuan jemaah dari seluruh dunia yang memilih mabit dengan cara tidur setiap malam di jalan Mina, agar dekat dengan jamarat.
"Hal ini tidak bisa jadi kebijakan. Jika dihitung satu maktab ada 3.000 orang dikali 9 maktab, maka akan jadi masalah tersendiri (jika mabit di jalan). Tapi kalau dengan keinginan sendiri, silakan saja," kata Amin kepada kumparan.
Jemaah haji Indonesia tinggalkan maktab di Mina Jadid, Mina. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Walau tidak dijadikan kebijakan, lanjut Amin, namun pemerintah telah mengantisipasi hal ini. Itulah sebabnya, kloter yang diundi untuk tinggal di Mina Jadid hanya kloter yang mondok di hotel daerah dekat jamarat. Paling dekat hotelnya hanya 500 meter dari Mina.
ADVERTISEMENT
"Meski tidak jadi kebijakan, tapi pemerintah telah mempersiapkannya. Kloter yang diundi untuk tinggal di maktab 1-9 adalah yang tinggal di daerah Shesa, Aziziya, atau Mahbas jin," ujar Amin.