Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Puluhan jemaah haji dilarikan ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Arafah untuk mendapatkan perawatan. Bahkan, belasan jemaah terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi karena sakit serius, sebagian besar di antaranya adalah jemaah Tarwiyah.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Seksi Kesehatan Bandara Karmijono Pontjo, ada 59 jemaah haji yang menjalani perawatan di klinik Indonesia. Sebanyak 19 jemaah dirujuk ke RS Saudi di Arafah per Sabtu (10/8) pagi, 13 di antaranya adalah jemaah Tarwiyah.
Jemaah Tarwiyah berangkat ke Mina dari Makkah pada Kamis (8/8) sebelum tiba di Arafah pada Jumat atau Sabtu pagi.
"Yang dirujuk ke rumah sakit kebanyakan Tarwiyah, karena jemaah kelelahan tidak punya bekal yang cukup," kata Karmijono.
Jemaah haji yang kelelahan ini berpotensi mengalami dehidrasi dan heatstroke (serangan udara panas) ketika harus berjalan jauh dari tempat bus berhenti hingga ke maktab di Arafah di tengah cuaca panas. Heatstroke ini yang kemudian memicu penyakit bawaan jemaah yang kebanyakan berusia lanjut.
ADVERTISEMENT
"Karena bus Tarwiyah enggak mungkin masuk ke sini, akhirnya berjalan kaki dari Mina," ucap Karmijono.
Pasien yang dirujuk ada yang menderita penyakit jantung dan diabetes. Untuk pasien diabetes terpaksa dirujuk karena penanganan di klinik tidak juga membuat kadar gulanya turun.
Tarwiyah adalah salah satu amalan sunnah dalam rangkaian ibadah haji yang dilakukan pada 8 Dzulhijjah, yang jatuh pada hari kedelapan bulan Dzulhijjah. Jemaah melakukan napak tilas perjalanan haji Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam dari Makkah ke Mina. Lalu pada 9 Dzulhijjah, jemaah berangkat ke Arafah untuk wukuf.
Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi tidak memfasilitasi ibadah sunnah ini dan mengimbau jemaah tidak melakukannya. Pasalnya Tarwiyah waktunya sempit dan dikhawatirkan jemaah meluputkan rukun haji yaitu wukuf di Arafah. Kendati demikian, ada lebih dari 35 ribu jemaah haji Indonesia yang tetap melakukan Tarwiyah.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah tidak bisa memfasilitasi Tarwiyah, juga tidak menjanjikan pengawalan. Akhirnya banyak jemaah kronis tua yang sebelumnya tidak menderita penyakit apa-apa malah sakit," tutup Karmijono.