Jemaat Mengungsi, Gereja di Pandeglang Tunda Ibadah Kebaktian Natal

25 Desember 2018 12:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Desa Way Muli, Lampung Selatan usai terkena tsunami. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Desa Way Muli, Lampung Selatan usai terkena tsunami. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gereja Pantekosta Pantai Carita di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, menunda pelaksanaan ibadah kebaktian Natal akibat gelombang tsunami yang menerjang Perairan Selat Sunda.
ADVERTISEMENT
"Semua jemaat di sini mengungsi," kata Rahmat, seorang pendeta Gereja Pantekosta Pantai Carita, Selasa (25/12) dilansir Antara.
Kemungkinan pelaksanaan kebaktian digelar sore hari, karena jemaat sudah kembali ke rumah masing-masing. Saat ini, kondisi pesisir Pantai Carita relatif normal dan aktivitas masyarakat mulai menggeliat.
Keadaan Pantai Carita Anyer dari pantauan udara. (Foto: Matheus Marsely/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Keadaan Pantai Carita Anyer dari pantauan udara. (Foto: Matheus Marsely/kumparan)
"Kami berharap sore ini bisa merayakan ibadah kebaktian dan merayakan Natal," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan jemaat gereja di sana sebanyak 250 orang dan mereka datang dari berbagai wilayah di Kabupaten Pandeglang.
Perayaan Natal, kata dia, awalnya sudah disiapkan mulai penataan, tempat duduk dan jamuan makanan.
Namun, Tuhan berkehendak lain dengan adanya gelombang tsunami itu. "Kita semua pasrahkan kepada Tuhan atas musibah tsunami itu," ujarnya.
Kondisi di Jalan Raya Carita, Labuan km 12,Pandeglang, Banten setelah di hantam tsunami. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi di Jalan Raya Carita, Labuan km 12,Pandeglang, Banten setelah di hantam tsunami. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Menurut Pendeta, musibah yang terjadi gelombang tsunami adalah merupakan kehendak Tuhan, sebab manusia tidak ada apa-apanya di hadapan Tuhan.
ADVERTISEMENT
Karena itu, musibah bencana alam itu tentu harus diterima juga tidak boleh menyalahkan kepada alam maupun manusia.
"Kita menerima kejadian bencana alam karena kehendak Tuhan itu," katanya.