Jembatan Gladak Perak di Lumajang Putus Akibat Erupsi Gunung Semeru

6 Desember 2022 11:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara kondisi jembatan Besuk Koboan (Gladak Perak) yang terputus akibat tersapu lahar hujan Gunung Semeru di Kamar Kajang, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (15/12/2021). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara kondisi jembatan Besuk Koboan (Gladak Perak) yang terputus akibat tersapu lahar hujan Gunung Semeru di Kamar Kajang, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (15/12/2021). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jatim, terputus akibat terkena erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Minggu (4/12).
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan pada Selasa (6/12) pagi, akses dari Jalan Besuk menuju jembatan Gladak Perak ditutup. Jembatan ini merupakan penghubung Lumajang-Malang. Beberapa petugas juga berjaga di sekitar area jembatan.
Pangat (52), warga Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, mengatakan Jembatan Gladak Perak terputus pada Minggu (4/12) sekitar pukul 21.00 WIB.
"Sebelum putus itu sudah ada peringatan dari PGA (Pos Pengamatan Gunung Api). Erupsinya, kan, dini hari, jembatan ini putus sekitar jam 9 malamnya hari Minggu," kata Pangat.
Luncuran Awan Panas Guguran (APG) Gunungapi Semeru menerjang Jembatan Gladak Perak di Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022). Foto: Dok. BPNB
Pangat menuturkan, dia menyaksikan aliran erupsi tersebut sempat mengendap di tanggul area tambang dekat Jembatan Gladak Perak.
"Kan, depan situ ada tanggul. Tumpukan lahar di tanggul itu 12 meteran ketinggian tanggulnya," ucapnya.
"Kalau dari Gunung Semeru kecepatannya (lahar) itu 200 km/jam. Tapi kalau dari bawah sini sudah landai itu kemungkinan tidak jalan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Pangat menjelaskan aliran sungai di bawah Jembatan Gladak Perak sempat meningkat kembali akibat curah hujan tinggi.
"Kan, kemarin itu sempat erupsi, tapi setelah ada hujan itu ada susulan-susulan yang cepat sampai di jembatan Perak," jelasnya.
Jembatan Gladak Perak berjarak 17 km dari bibir Gunung Semeru. Pangat menambahkan, tanah dari Awan Panas Guguran (APG) di sekitar jembatan Gladak Perak masih panas dari lahar erupsi Gunung Semeru.
"Ini tanahnya kalau dikeruk masih panas itu," ujarnya.
Hingga kini, kondisi di aliran sungai bawah jembatan Gladak Perak masih stabil dan tidak menunjukkan ada peningkatan debit air.