Jember Bakal Gelar Peringatan Hari Aksara Nusantara 2024 pada 30-31 Agustus

27 Agustus 2024 15:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemkab Jember menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan kegiatan Hari Aksara Nusantara (Haktara), Selasa (27/8/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pemkab Jember menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan kegiatan Hari Aksara Nusantara (Haktara), Selasa (27/8/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menggelar Rapat Koordinasi persiapan kegiatan Hari Aksara Nusantara (Haktara). Hari Aksara ini, pertama kalinya akan digelar di Jember pada 30 dan 31 Agustus di Pendopo Wahyawibawagraha.
ADVERTISEMENT
Kegiatan rapat yang dilaksanakan pada Selasa, (27/8) ini, untuk berkoordinasi dengan pihak terkait dan melakukan beberapa persiapan.
"Kita hari ini bersama-sama memfokuskan pembahasan tentang Hari Aksara Nusantara dengan matang karena ini pertama kali di nusantara bahkan Indonesia yang akan dilaksanakan pada 30 dan 31 Agustus 2024 mendatang di Jember," ungkap Asisten Administrasi Umum, Harry Agustriono.
Ia mengatakan, Hari Aksara Nasional ini jadi salah satu upaya untuk pelestarian aksara dengan membangun komunikasi bersama di seluruh entitas aksara yang ada di Indonesia.
Menurutnya, momentum Haktara ini penting karena Jember yang pertama kali menginisiasi tentang Haktara. Di Jember, lanjut Harry, mempunyai potensi yang cukup banyak karena aksara adalah bagian dari kebudayaan.
"Jember itu punya aksara yang harus kita lindungi, kita kembangkan. Jadi ada aksara Jawa, kita punya punya aksara pandhalungan-Madura,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Museum Huruf, Ade Sidiq Purnama, mengungkapkan gagasan Haktara disambut baik oleh Pemkab Jember.
Terbukti sejak pertengahan April 2024, Bupati Jember Hendy Siswanto terus melakukan komunikasi dan koordinasi intens dengan pihak Museum Huruf khusus membahas Haktara.
“Jadi untuk persiapan presentasenya sudah 80 persen, ya doakan saja agar bisa lebih cepat,” kata Ade.
Ia juga menyampaikan bahwa, Bupati Hendy punya harapan besar untuk menjadikan Haktara lebih dari sekadar menjadi simbol perayaan. Namun juga untuk menghargai kekayaan aksara dan khasanah bahasa di Indonesia.
“Namun juga mampu mendorong ekosistem multikultur yang berjejaring untuk mengarsip, mengkomunikasikan dan memberi ruang luas publikasi pengetahuan ke-aksara-an dan khasanah bahasa yang selama ini masih bergerak parsial di masing-masing daerah,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio