Jember Patenkan Varietas Kopi Robusta Milo Pace

21 November 2023 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Jember Hendy Siswanto saat bertemu petani di perkebunan kopi Milo Pace. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Jember Hendy Siswanto saat bertemu petani di perkebunan kopi Milo Pace. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabupaten Jember, Jawa Timur telah menerima tanda daftar varietas tanaman atas jenis kopi robusta alias Coffea Canephora Pierre ez A. Froahner.
ADVERTISEMENT
Kopi itu dinamai Milo Pace akronim dari 'Milik Silo Pace' alasan pemberian nama demikian, karena merupakan varietas khas asal Kecamatan Silo, sebuah wilayah ujung timur Jember yang secara masif menghasilkan kopi. Pace adalah nama sebuah desa di daerah tersebut.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Pertanian (DTPHP) Jember, Imam Sudarmaji mengatakan bahwa tanda daftar itu berarti varietas kopi robusta asal Silo menjadi salah satu produk unggulan yang paten.
"Dengan adanya tanda ini, maka kopi robusta Jember telah terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian serta menjadi milik masyarakat Jember yang unggul," tuturnya.
Pendaftaran varietas tanaman khas berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 29 Tahun 2021. Jember sebelumnya juga mendaftarkan beberapa varietas durian khas yang berasal dari Kecamatan Sumberjambe.
ADVERTISEMENT
Tanda daftar kopi robusta asal Desa Pace, Kecamatan Silo dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian. Foto: Dok. Istimewa
"Nama varietas kopi robusta adalah Milo Pace. Milo sendiri merupakan singkatan yang berarti milik orang Silo," ungkap Imam menambahkan.
Menurut dia, upaya mematenkan kopi robusta itu dilakukan lantaran Kopi Robusta yang ditanam di Desa Pace, Kecamatan Silo memiliki keunggulan dan cita rasa yang unggul dan khas.
"Kopi robusta Jember merupakan jati diri yang harus dipertahankan," imbuh pria yang hobi berkunjung ke petani-petani itu.
Agenda DPTPHP berikutnya adalah mengembangkan produk-produk pertanian supaya lebih dikenal secara nasional bahkan internasional.
"Selanjutnya, kami akan menggelar kegiatan pelepasan varietas untuk dipasarkan. Jika sudah begitu, varietas ini kemudian dapat dikembangkan di mana saja," pungkas Imam.
(RB)