Jenazah Emir Kuwait Sheikh Nawaf yang Wafat di Usia 86 Tahun Dimakamkan

17 Desember 2023 19:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peti jenazah Emir Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmad Al-Sabah dibawa dari Masjid Bilal bin Rabah selama prosesi pemakaman di Kota Kuwait, Minggu (17/12/2023). Foto: YASSER AL-ZAYYAT / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Peti jenazah Emir Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmad Al-Sabah dibawa dari Masjid Bilal bin Rabah selama prosesi pemakaman di Kota Kuwait, Minggu (17/12/2023). Foto: YASSER AL-ZAYYAT / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emir Kuwait, Sheikh Nawaf al-Ahmad Al-Sabah, dimakamkan dalam upacara sederhana dan tertutup usai disalatkan pada Minggu (17/12) — sehari setelah ia meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Pemimpin Kuwait sejak 2020 ini mengembuskan napas terakhir di usia 86 tahun, dengan penyebab kematian yang belum dikonfirmasi secara resmi.
Dikutip dari AFP, setelah salat jenazah dilakukan di Masjid Bilal bin Rabah, jenazah Sheikh Nawaf yang ditempatkan dalam peti mati berbalut bendera Kuwait tampak dibawa ke pemakaman Sulaibikhat bersama sanak-saudara dekatnya.
Penerus Sheikh Nawaf, Sheikh Meshal al-Ahmad al-Sabah (83), pun terlihat hadir di prosesi pemakaman dan menitikkan air mata saat pembacaan doa berlangsung. Upacara pemakaman itu disiarkan di televisi negara.
Para pelayat yang hadir diketahui terbatas pada anggota keluarga mendiang Sheikh Nawaf saja. "Pilihan ini mencerminkan karakter mendiang emir yang rendah hati," ujar profesor sejarah di Universitas Kuwait, Bader al-Saif.
Peti jenazah Emir Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmad Al-Sabah dibawa dari Masjid Bilal bin Rabah selama prosesi pemakaman di Kota Kuwait, Minggu (17/12/2023). Foto: YASSER AL-ZAYYAT / AFP
Selama upacara pemakaman berlangsung, barisan kerabat berdiri di dekat tempat peristirahatan terakhir Sheikh Nawaf dan memanjatkan doa. Beberapa orang terlihat berjongkok di depan makamnya, menangkupkan tangan, dan membaca ayat-ayat Al-Quran.
ADVERTISEMENT
Di penjuru Kota Kuwait, masa berkabung selama 40 hari diberlakukan untuk menghormati mendiang Sheikh Nawaf. Bendera setengah tiang dikibarkan di berbagai gedung publik dan kantor-kantor pemerintah bakal tutup selama tiga hari hingga Selasa (19/12).
Selain itu, papan billboard pun menampilkan foto-foto mendiang Sheikh Nawaf — mengenangnya sebagai 'emir kebijaksanaan, pengampunan, dan perdamaian'.
Salah seorang warga Kuwait, Ghanem al-Sulaimani, juga memiliki kenangan Sheikh Nawaf sebagai penguasa yang rendah hati, pemaaf, dan mencintai rakyatnya. "Dia meninggalkan warisan yang luar biasa, yang dibedakan oleh cintanya yang besar kepada rakyatnya," ungkap Ghanem.
Lahir pada 1937, Sheikh Nawaf meninggal dunia pada Sabtu (16/12) atas penyebab yang belum dapat dikonfirmasi. Masa pemerintahan Sheikh Nawaf selama tiga tahun sebagai emir — yang relatif singkat menurut standar Kuwait.
Perdana Menteri Kuwait Sheikh Ahmad al-Nawaf al-Sabah berbicara dalam sesi parlemen di Majelis Nasional di Kota Kuwait pada 28 November 2023. Foto: Yasser Al-Zayyat/AFP
Pada November lalu, media Kuwait Kuna, melaporkan Sheikh Nawaf telah dilarikan ke rumah sakit karena mengalami masalah kesehatan darurat. Tidak diungkap secara rinci apa penyakit yang dideritanya.
ADVERTISEMENT
Akibat usianya yang sudah lanjut, sejak awal dipercayakan sebagai emir pada September 2020 kondisi kesehatan Sheikh Nawaf selalu menjadi perhatian publik. Kala itu, Sheikh Nawaf mengambil alih jabatan emir setelah saudara tirinya, Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah, meninggal dunia di usia 91 tahun setelah 14 tahun berkuasa.
Selama tiga tahun berkuasa, Sheikh Nawaf mengeluarkan banyak amnesti untuk tahanan politik — yang membuatnya dijuluki sebagai 'emir pengampunan'.
Salah satu kebijakan terakhir yang diambilnya adalah menandatangani rancangan dekrit yang menuntut pembebasan puluhan tahanan politik. Kebijakan ini telah disetujui di kabinet parlemen Kuwait akhir bulan lalu.