Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pencarian jenazah Mutawakkil Alallah, Warga Negara Indonesia (WNI) yang tenggelam di Sungai Nil, Mesir, pada Senin (29/7) lalu, akhirnya membuahkan hasil. Kabar ini disampaikan Sekretaris Pertama Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Kairo, Musa Derek Sairwona.
ADVERTISEMENT
"Baru ditemukan beberapa waktu yang lalu," ujar Musa kepada kumparan, Selasa (30/7).
Saat ditanya kepulangan jenazah untuk dibawa ke Indonesia, Musa belum bisa menjelaskan secara rinci. "Belum ada keputusan," tuturnya.
Selain Akil (panggilan Mutawakkil), ada satu korban tewas lainnya yang teridentifikasi bernama Ainur Rahman. Akil dan Ainur berasal dari Madura.
Berdasarkan keterangan KBRI Kairo, kejadian tersebut terjadi di Qanatir, daerah yang dilalui Sungai Nil. Wilayah itu berjarak 29 kilometer dari Kairo.
Saat itu, mereka bersama 16 mahasiswa asal Indonesia lainnya sedang berlibur. Akil dan tiga temannya mencoba berenang di Sungai Nil.
"Akil yang mencoba berenang ke tengah sungai, sempat ditegur oleh beberapa orang. Akan tetapi teguran tersebut mungkin tidak terdengar, akhirnya korban terseret arus bawah sungai," kata Musa.
ADVERTISEMENT
Melihat Akil terseret arus, beberapa rekan korban mencoba menolong. Ainur yang sedang memancing di tepi sungai, refleks berenang untuk menolong Akil.
"Akil sempat dipegang dan berusaha diselamatkan, akan tetapi, perbedaan bobot badan membuat Ainur yang mencoba menarik Akil ke tengah ikut tertarik oleh arus bawah sungai," jelas Musa.
Mengetahui Ainur juga terseret, rekan-rekan mereka segera melapor pihak berwajib. Upaya pencarian dilakukan. Jenazah Ainur pun yang pertama ditemukan.