Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jenazah Zhang Zhi Jie Masih di RSUP Dr Sardjito, Tunggu Keluarga dari China
2 Juli 2024 15:23 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Jenazah pebulu tangkis China, Zhang Zhi Jie, saat ini masih berada di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr Sardjito, Selasa (2/7).
ADVERTISEMENT
"Sejak atlet kita, (Zhi Jie), masuk (RSPAU) Hardjolukito dan kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Sardjito, kita melakukan penanganan awal dan kemudian memasukkannya ke ruang pendingin di Kedokteran Forensik," kata Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan, ditemui di kantornya, Selasa (2/7).
Banu menyatakan bahwa rumah sakit tidak melakukan tindakan apa pun terhadap jenazah sebelum keluarga datang.
"Sehingga ketika keluarga Zhi Jie datang, mereka bisa melihat kondisi nyata Zhi Jie," katanya.
"Tidak ada tindakan apa-apa karena kami sifatnya adalah menunggu kedatangan orang tua dari China agar mereka bisa melihat kondisi yang sesungguhnya," tambahnya.
Insiden Meninggalnya Zhang Zhi Jie
Sebelumnya, insiden meninggalnya pebulu tangkis China, Zhang Zhi Jie, menjadi sorotan. Dia pingsan saat bermain di Badminton Asia Junior Championship yang digelar di Yogyakarta, Minggu (30/6). Dia dinyatakan meninggal dunia setelah mendapat perawatan medis.
ADVERTISEMENT
Humas dan Media Panitia Pelaksana BNI Asia Junior Championships, yang juga Kabid Humas dan Media PP PBSI, Broto Happy, menjelaskan bahwa Zhang Zhi Jie sudah tidak memiliki denyut nadi ketika tiba di rumah sakit.
"Sesampainya di UGD RSPAU Dr S. Hardjolukito, korban dilakukan penilaian dan ditemukan tidak ada nadi dan tidak ada napas spontan sehingga dilakukan prosedur pertolongan medis berupa Pijat Jantung Luar," kata Broto di Yogyakarta, Senin (1/7).
Prosedur Pijat Jantung Luar dengan alat bantu napas dilakukan selama 3 jam. Namun, korban tidak menunjukkan respons sirkulasi spontan dan mulai timbul tanda kematian sekunder.
"Tim medis telah menyatakan korban meninggal dunia pada pukul 20.50 WIB kepada pihak official team China," katanya.
ADVERTISEMENT
Pemindahan ke RSUP Dr Sardjito
Setelah itu, official team China meminta agar korban dipindahkan ke RSUP Dr Sardjito untuk kemungkinan penanganan lebih lanjut.
"Korban tiba di UGD RSUP Dr Sardjito dalam kondisi tidak ada napas, tidak ada nadi, dan disertai tanda kematian sekunder," jelasnya.
Di UGD RSUP Dr Sardjito, dilakukan resusitasi jantung dan paru selama 1,5 jam kepada korban.
"Akan tetapi, tetap tidak ada respons sirkulasi spontan, sehingga tidak dilakukan penanganan lebih lanjut," ujarnya.
"Setelah dijelaskan kepada official team China, tindakan Pijat Jantung Luar dihentikan pada pukul 23.20 WIB. Dengan demikian, kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban baik di RSPAU Dr S. Hardjolukito maupun RSUP Dr Sardjito menunjukkan hasil yang sama yaitu korban mengalami henti jantung mendadak," katanya.
ADVERTISEMENT