Jenderal Andika: TNI Belum Terima Permintaan Bantu Autopsi Ulang Brigadir Yosua

22 Juli 2022 21:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menggelar rapat dengan seluruh jajaran panitia pusat penerimaan prajurit TNI tahun anggaran 2022, Rabu (30/3/2022). Foto: Instagram/@jenderaltniandikaperkasa
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menggelar rapat dengan seluruh jajaran panitia pusat penerimaan prajurit TNI tahun anggaran 2022, Rabu (30/3/2022). Foto: Instagram/@jenderaltniandikaperkasa
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyatakan tim forensik dari TNI siap jika nantinya diminta untuk membantu proses autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir Yosua (Brigadir J).
ADVERTISEMENT
Andika memastikan seluruh dokter terbaik TNI siap untuk membantu proses autopsi ulang tersebut
Brigadir J adalah korban yang disebut tewas dalam baku tembak yang terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Namun kata dia, hingga saat ini belum ada permintaan dari Polri untuk membantu autopsi ulang Yosua.
"Belum sampai saat, ini tapi yakinlah saya siap membantu, kami punya rumah sakit yang cukup bagus, rumah sakit tingkat A kita ada tiga, kemudian rumah sakit yang lebih di bawah kelasnya juga banyak tersebar," kata Andika dalam pernyataannya, Jumat (22/7).
"Jadi saya TNI siap membantu dan kita pasti hadirkan dokter-dokter maupun semua perangkat medis yang diperlukan yang terbaik karena ini adalah misi kemanusiaan," ujar Andika
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Andika menuturkan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima permintaan resmi terkait permintaan bantuan autopsi tersebut, baik dari pihak keluarga maupun dari Polri.
Namun jika dibutuhkan, Andika menyatakan RS terbaik TNI siap untuk membantu proses autopsi tersebut.
Latar Belakang Kasus
Brigadir Yosua dilaporkan tewas di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7). Kapolres Jaksel saat itu, Kombes Budhi Herdi menyebut Yosua tewas karena ditembak Bharada E.
Penembakan itu dipicu teriakan istri Irjen Ferdy, Putri, yang disebut Kombes Budhi hendak dilecehkan Brigadir Yosua.
Dugaan pelecehan dan pengancaman Brigadir Yosua ke istri Irjen Sambo itu juga telah dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan. Namun kini kasus itu telah naik ke penyidikan dan ditangani Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
Namun cerita versi polisi itu ditentang keluarga, karena di tubuh Yosua ada luka lebam dan jarinya putus. Kemudian, keluarga juga dilarang membuka peti ketika jenazah tiba di rumah duka.
Saat ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah membentuk tim khusus guna mengungkap kematian Brigadir Yosua.