Jenderal Dudung: Kami Terima Maaf Effendi Simbolon, Prajurit Setop Protes

15 September 2022 13:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
KSAD Jenderal Dudung pimpin sertijab 7 pejabat baru TNI AD, Minggu (4/9/2022). Foto: Dok. TNI AD
zoom-in-whitePerbesar
KSAD Jenderal Dudung pimpin sertijab 7 pejabat baru TNI AD, Minggu (4/9/2022). Foto: Dok. TNI AD
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman akhirnya merespons permintaan maaf dari anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon soal pernyataan TNI 'gerombolan'.
ADVERTISEMENT
"Saya sampaikan bahwa permintaan maaf pak Effendi tadi, dengan lapang dada TNI AD menerimanya," kata Dudung di Jakarta, Kamis (15/9).
Dudung juga meminta jajarannya agar tak lagi membahas hal tersebut. Selain itu, dia mengimbau jajarannya agar lebih dewasa dalam menyikapi masalah itu.
"Saya sampaikan kepada seluruh jajaran agar menghentikan untuk kegiatan-kegiatan menyampaikan secara perorangan dan sebagainya, sudah cukup. Beliau sudah minta maaf," ujar Dudung.
"Kita harus lebih dewasa, kita harus lebih legowo. Kita sudah terbiasa menghadapi tantangan-tantangan yang sulit, sekalipun nyawa. Kalau hanya berita-berita seperti itu kecil bagi kami untuk menghadapinya," sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Dudung juga mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan orang-orang yang merugi. Terakhir, dia kembali menegaskan agar kasus ini tak dibesarkan.
ADVERTISEMENT
"Hadist nabi mengatakan, nabi Muhammad mengatakan, orang yang tidak berani mengambil risiko adalah orang-orang yang merugi. TNI AD di lapangan sudah terbiasa menghadapi risiko-risiko itu," pungkasnya.
Effendi Simbolon Minta Maaf
Effendi menyadari ada pihak yang tak nyaman dengan pernyataannya mengenai 'gerombolan' tersebut. Ia menegaskan, tak ada maksud untuk menganggap bahwa TNI seperti ormas.
"Saya menyadari bahwa itu mungkin menjadi tidak nyaman dan tidak elok dan juga beberapa pihak tidak nyaman, mungkin merasa tersinggung atau tersakiti akan kata-kata yang keluar dari saya yang seputar soal gerombolan dan ormas," kata dia.
"Yang sejatinya sejujurnya saya tidak pernah menstigmakan TNI itu gerombolan, tapi lebih kepada, kalau tidak ada kepatuhan. Kalau tidak ada kemudian harmoni dan seterusnya, itu seperti gerombolan dan seperti ormas," tutup Effendi.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyebut, telah menyampaikan permohonan maafnya ke Jenderal Andika dan Dudung beberapa hari lalu lewat pesan teks. Namun baru Andika yang menjawab.
"Pak Dudung belum respons, saya tanggung jawab atas saya sampaikan dan sikap dan ke Tuhan saya juga punya kehormatan yang saya akan bawa sampai ke pusara," kata Effendi.