Jenderal Dudung Mau Revisi Doktrin Kartika Eka Paksi: Perang Makin Kompleks

27 Juni 2022 16:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TNI AD gelar Seminar VI di Sesko TNI AD Bandung, Senin (27/6/2022). Foto: TNI AD
zoom-in-whitePerbesar
TNI AD gelar Seminar VI di Sesko TNI AD Bandung, Senin (27/6/2022). Foto: TNI AD
ADVERTISEMENT
TNI AD kembali menggelar Seminar TNI AD VI pada 2022. Ini merupakan seminar pertama mereka setelah terakhir digelar 20 tahun silam.
ADVERTISEMENT
Seminar TNI AD VI digelar di Gedung Prof. Dr. Satrio Seskoad, Bandung pada Senin (27/6). Dihadiri langsung 200 peserta dan diikuti 895 peserta secara virtual.
Seminar ini mengangkat tema 'Reaktualisasi Doktrin Operasi Militer Matra Darat Dalam Menghadapi Ancaman Perang Masa Kini dan Masa Depan'.
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman mengatakan, tema ini diambil untuk menyelaraskan doktrin operasi militer di TNI AD yang disesuaikan dengan perkembangan masa kini dan tantangan tugas di masa depan.
TNI AD gelar Seminar VI di Sesko TNI AD Bandung, Senin (27/6/2022). Foto: TNI AD
Dudung mengatakan, Doktrin Kartika Eka Paksi ini bersifat dinamis, fleksibel dan perlu terus dievaluasi penerapannya agar bisa adaptif terhadap perkembangan lingkungan strategis.
“TNI AD perlu melakukan revisi doktrin Kartika Eka Paksi yang didasari dengan pertimbangan adanya pergeseran paradigma global, regional maupun nasional yang berdampak pada terjadinya pergeseran paradigma ancaman dan keamanan akibat dari kemajuan pengetahuan dan teknologi teraktual,” kata Dudung.
ADVERTISEMENT
Dudung menjelaskan, perang saat ini sangat kompleks karena diperankan berbagai aktor di dalamnya dan telah mengubah militer dalam operasinya. Selain itu, perkembangan alutsista yang semakin modern menambah kompleksitas perang.
Oleh sebab itu, perlu perubahan yang mendasar terhadap doktrin operasi militer saat ini.
TNI AD gelar Seminar VI di Sesko TNI AD Bandung, Senin (27/6/2022). Foto: TNI AD
Dalam seminar akbar ini, TNI AD menghadirkan beberapa narasumber di antaranya Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto dan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin.
TNI AD ingin mendapatkan perspektif luas dan komprehensif sebelum merevisi doktrin Kartika Eka Paksi.
“Pandangan dan masukan narasumber dari berbagai kalangan inilah yang nantinya akan memperkaya rumusan perubahan doktrin operasi militer matra darat, serta rumusan peningkatan strategi kemampuan intelijen, pembinaan teritorial, hingga konsepsi taktik bertempur prajurit Kartika Eka Paksi di masa kini dan mendatang,” ucap dia.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, eks Pangdam Jaya ini berharap Seminar TNI AD VI dapat melahirkan ide baru dalam pelaksanaan operasi militer TNI AD dan mampu menyesuaikan dengan perkembangan lingkungan, baik secara gobal, regional maupun di tingkat nasional.