Jenderal Dudung Perintahkan Prajurit TNI AD Protes ke Effendi Simbolon

14 September 2022 12:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
KSAD Jenderal Dudung pimpin sertijab 7 pejabat baru TNI AD, Minggu (4/9/2022). Foto: Dok. TNI AD
zoom-in-whitePerbesar
KSAD Jenderal Dudung pimpin sertijab 7 pejabat baru TNI AD, Minggu (4/9/2022). Foto: Dok. TNI AD
ADVERTISEMENT
Pernyataan anggota Komisi I DPR dari FPDIP, Effendi Simbolon, menuai reaksi dari anggota TNI AD. Mereka protes Effendi menyebut TNI seperti gerombolan dan melebihi ormas.
ADVERTISEMENT
Protes itu datang dari prajurit TNI dengan pangkat kopral hingga jenderal bintang satu dari sejumlah daerah. Mereka menyampaikan protes dalam bentuk video dan viral di medsos.
Rupanya, ini memang perintah dari KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
kumparan mendapatkan video dan rekaman suara arahan Jenderal Dudung kepada para perwira menyikapi ucapan Effendi Simbolon. Namun, belum diketahui kapan arahan secara virtual itu disampaikan.
"Kalau harga diri kehormatan sudah diinjak-injak, kok kita diam saja itu. Kita lihat ada letkol, kolonel ngomong, bintang satu, bintang dua ngomong, bergejolak gitu, tidak ada saya lihat itu. Ya, diam-diam saja. Dan dia [Effendi] akhirnya merasa benar," kata Dudung.
"Saya tekankan lagi tidak ada lagi pengkondisian dari Effendi Simbolon untuk minta-minta ke wilayah. Enggak usah takut kita. Tidak berpengaruh. Komisi I itu tidak berpengaruh, dia kerjanya hanya minta. Komisi I itu banyak yang bagus, semua bagus, kecuali dia Effendi Simbolon," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Terkait pernyataan di video itu, kumparan sudah menghubungi Jenderal Dudung, tapi belum ada jawaban.

Sebelumnya Membantah

Sebelumnya, Kadispenad Brigjen Hamim Tohir membantah ada arahan kepada prajurit untuk menyampaikan protes kepada Effendi Simbolon. Itu semua dilakukan secara spontan.
”Saya sampaikan bahwa organisasi atau pimpinan TNI AD tidak pernah mengeluarkan instruksi atau perintah untuk melakukan hal tersebut,” ujar Hamim saat dihubungi, Selasa (13/9).
”Mungkin saja itu terjadi sebagai reaksi spontan, bukan cuma dari prajurit, bahkan dari masyarakat juga, atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan,” kata Hamim.
Berikut arahan lengkap Dudung:
...kita harus menjadi petarung, jadi jagoan, jangan jadi ayam sayur. Saya lihat itu, diam semua. Nanti lihat tanggal 26 RDP, saya buktikan sama kalian kalau nanti saya akan balas dia [Effendi].
ADVERTISEMENT
Jangan kita diam saja. Dia itu siapa, enggak berpengaruh! Enggak berpengaruh! Harga diri kehormatan kita kok diinjak-injak sama dia, Karena saya tahu juga dia dapat angin masalahnya sehingga duduk semua, diam.
Ke depan enggak ada lagi orang-orang seperti itu. Saya sudah diajarin apa yang seharusnya disampaikan di media, jadi jangan salahkan nanti prajurit kita ngamuk gitu, loh.
Prajurit kita ini sekarang di grup Tamtama saja sudah menggelora, sudah panas. Kelompok Bintara sudah marah. Kok kita kelompok perwira santai-santai saja gitu, lho. Enggak ada sedikit pun Pangdam yang tergerak sedikit pun.
Apa takut jabatannya dilepas, apa gimana, tuh. Danrem, Dandim, juga saya lihat santai saja, meninabobokan jabatannya. Jangan terbiasa seperti itu saya minta.
ADVERTISEMENT
Silakan kalian bergerak, berdayakan itu FKPPI dan segala macam untuk tidak menerima penyampaian Effendi Simbolon. Masif lakukan, enggak usah ada yang takut.
Enggak usah takut kalian dicopot segala macam, saya tanggung jawab.
Saya minta ini buktikan, ya. Jangan kemudian diam saja. Takut pangkat dan jabatannya dicopot. Kalian sudah bisa lihat apa yang saya buktikan, apa yang saya laksanakan di Kodam Jaya. Pangkat dan jabatan itu Gusti Allah, Tuhan yang ngatur, bukan siapa pun, jadi enggak usah takut.
Kalau harga diri, kehormatan sudah diinjak-injak, kok kita diam saja itu lho. Kita tidak lihat ada letkol, kolonel, ngomong. Bintang satu, bintang dua ngomong, bergejolak gitu, tidak ada saya lihat itu. Ya, diam-diam saja. Dan dia [Effendi] pun akhirnya merasa benar.
ADVERTISEMENT
Saya tekankan lagi tidak ada lagi pengkondisian dari Effendi Simbolon untuk minta-minta ke wilayah. Enggak usah takut kita. Kalian tidak usah takut. Tidak berpengaruh. Komisi I itu tidak berpengaruh, dia kerjanya hanya minta. Komisi I itu banyak yang bagus, semua bagus, kecuali dia Effendi Simbolon.