Jenderal Dudung Usai Polemik dengan Effendi Simbolon: TNI Solid

15 September 2022 13:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melakukan video confrence untuk meninjau keberhasilan melaksanakan operasi pemisahan bayi kembar siam di Mabes AD, Rabu (11/5/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melakukan video confrence untuk meninjau keberhasilan melaksanakan operasi pemisahan bayi kembar siam di Mabes AD, Rabu (11/5/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman sudah menerima permintaan maaf dari politikus PDIP Effendi Simbolon. Dudung menegaskan kondisi TNI saat ini solid.
ADVERTISEMENT
"Kemudian pada kesempatan ini juga saya sampaikan bahwa TNI AD sekarang solid, pada umumnya TNI tidak ada hal-hal yang memprihatinkan, tidak ada," kata Dudung dalam konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta, Kamis (15/9).
Dudung mengatakan setelah peristiwa itu banyak yang menanyakan soal hubungannya dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Dia menjamin, hubungannya dengan Andika baik-baik saja.
"Saya baru pulang dari Pekanbaru, ada isu saya dan Panglima TNI ada perbedaan pendapat dan sebagainya, itu biasa. Zaman Pak Hadi dan Pak Andika, zaman Pak Hadi dengan Pak Gatot, Pak Mulyono dengan Pak Gatot, itu biasa," tutur mantan Pangkostrad itu.
"Tapi pada umumnya, saya melaksanakan tugas itu merupakan perintah dari Panglima TNI. karena kita menyiapkan pasukan, mendidik pasukan, melatih pasukan, setelah itu digunakan Panglima TNI di Papua. Jadi tidak benar kalau ada hal-hal terjadi gesekan dan sebagainya," ucap Dudung.
ADVERTISEMENT
Dudung memastikan sudah menerima maaf dari Effendi Simbolon. Dia juga memerintahkan prajurit untuk menghentikan protes dan melanjutkan tugas dengan baik.
Effendi Simbolon Minta Maaf
Effendi menyadari ada pihak yang tak nyaman dengan pernyataannya mengenai 'gerombolan' tersebut. Ia menegaskan, tak ada maksud untuk menganggap bahwa TNI seperti ormas.
"Saya menyadari bahwa itu mungkin menjadi tidak nyaman dan tidak elok dan juga beberapa pihak tidak nyaman, mungkin merasa tersinggung atau tersakiti akan kata-kata yang keluar dari saya yang seputar soal gerombolan dan ormas," kata dia.
"Yang sejatinya sejujurnya saya tidak pernah menstigmakan TNI itu gerombolan, tapi lebih kepada, kalau tidak ada kepatuhan. Kalau tidak ada kemudian harmoni dan seterusnya, itu seperti gerombolan dan seperti ormas," tutup Effendi.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyebut, telah menyampaikan permohonan maafnya ke Jenderal Andika dan Dudung beberapa hari lalu lewat pesan teks. Namun baru Andika yang menjawab.
"Pak Dudung belum respons, saya tanggung jawab atas saya sampaikan dan sikap dan ke Tuhan saya juga punya kehormatan yang saya akan bawa sampai ke pusara," kata Effendi.
Effendi juga mengaku telah menemui Panglima di kantornya.
"Dua hari lalu saya WA Panglima dan KSAD mohon waktu. Panglima respons. Saya kemarin jam 12 ke kantor beliau, tanyakan sikap TNI dan saya sampaikan maaf. Pak Panglima katakan tidak ada masalah. Sangat clear," jelas Effendi.
"Silakan teman-teman tanya langsung elok ke yang bersangkutan," imbuhnya.