news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jenderal Dudung Usai Terima Permintaan Maaf Effendi Simbolon, Kutip Hadis Nabi

15 September 2022 13:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KSAD Jenderal Dudung pimpin sertijab 7 pejabat baru TNI AD, Minggu (4/9/2022). Foto: Dok. TNI AD
zoom-in-whitePerbesar
KSAD Jenderal Dudung pimpin sertijab 7 pejabat baru TNI AD, Minggu (4/9/2022). Foto: Dok. TNI AD
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman telah menerima permintaan maaf dari anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon soal pernyataan TNI 'gerombolan'.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu juga, Dudung mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan 0rang-orang merugi. Dia menegaskan, TNI AD sudah biasa dalam menghadapi risiko.
"Hadist nabi mengatakan, nabi Muhammad mengatakan, orang yang tidak berani mengambil risiko adalah orang-orang yang merugi. TNI AD di lapangan sudah terbiasa menghadapi risiko-risiko itu," kata Dudung di Jakarta, Kamis (15/9).
Dudung berharap polemik dengan Effendi tak perlu lagi dibesar-besarkan. Dia mengimbau jajarannya agar dewasa menghadapi masalah tersebut.
"Kita harus lebih dewasa, kita harus lebih legowo. Kita sudah terbiasa menghadapi tantangan-tantangan yang sulit, sekalipun nyawa. Kalau hanya berita-berita seperti itu kecil bagi kami untuk menghadapinya," ujar Dudung.
Sebelumnya, Jenderal TNI Dudung Abdurachman akhirnya merespons permintaan maaf dari anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon soal pernyataan TNI 'gerombolan'.
ADVERTISEMENT
Effendi Simbolon Minta Maaf
Effendi menyadari ada pihak yang tak nyaman dengan pernyataannya mengenai 'gerombolan' tersebut. Ia menegaskan, tak ada maksud untuk menganggap bahwa TNI seperti ormas.
"Saya menyadari bahwa itu mungkin menjadi tidak nyaman dan tidak elok dan juga beberapa pihak tidak nyaman, mungkin merasa tersinggung atau tersakiti akan kata-kata yang keluar dari saya yang seputar soal gerombolan dan ormas," kata dia.
"Yang sejatinya sejujurnya saya tidak pernah menstigmakan TNI itu gerombolan, tapi lebih kepada, kalau tidak ada kepatuhan. Kalau tidak ada kemudian harmoni dan seterusnya, itu seperti gerombolan dan seperti ormas," tutup Effendi.
Ia juga menyebut, telah menyampaikan permohonan maafnya ke Jenderal Andika dan Dudung beberapa hari lalu lewat pesan teks. Namun baru Andika yang menjawab.
ADVERTISEMENT
"Pak Dudung belum respons, saya tanggung jawab atas saya sampaikan dan sikap dan ke Tuhan saya juga punya kehormatan yang saya akan bawa sampai ke pusara," kata Effendi.