Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Jepang Adopsi Strategi Keamanan Baru, Korut Siap Ambil Langkah Tegas dan Berani
20 Desember 2022 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini muncul empat hari setelah Jepang mengadopsi strategi keamanan baru. Tokyo menyatakan tekad untuk memiliki kemampuan 'serangan balik'. Pihaknya berencana memperkuat kemampuan perang siber, serta membeli rudal jarak jauh Amerika Serikat (AS).
Melihat ancaman China dan Korut, negara itu akan menggandakan anggaran pertahanan menjadi 2 persen dari PDB pada 2027. Sehingga, Jepang bisa membangun postur militer yang lebih ofensif.
Kementerian Luar Negeri Korut meragukan niat Jepang. Pyongyang mengatakan, keinginan untuk mendapatkan kapabilitas serangan balik tidak ada hubungannya dengan perlindungan diri.
Korut menuduh, Jepang justru berusaha mengembangkan kapabilitas untuk meluncurkan serangan pencegahan terhadap negara lain.
"Upaya bodoh Jepang untuk memuaskan keserakahannya yang jahat—membangun kemampuan invasi militernya dengan dalih pelaksanaan hak membela diri yang sah—tidak dapat dibenarkan dan ditoleransi," tegas juru bicara Kemlu Korut, dikutip dari Associated Press, Selasa (20/12).
ADVERTISEMENT
Korut turut menuding AS mendukung dan mempromosikan ambisi militer Jepang sehingga menggerus perdamaian kawasan.
Akibatnya, Korut terdesak menyelesaikan rencananya mengembangkan senjata strategis baru untuk mencegah invasi.
"[Korea Utara] akan memastikan dapat mengambil langkah berani dan tegas untuk melindungi kepentingan nasional dan kedaulatannya," ungkap jubir tersebut.
"Negara kami akan terus mengambil langkah-langkah untuk menunjukkan seberapa khawatir dan tidak senangnya kami dengan upaya-upaya serakah dan tidak adil Jepang untuk mewujudkan ambisinya," imbuhnya.
Sentimen anti-Jepang akibat tindakannya semasa perang masih mengakar dalam di Korut. Semenanjung Korea pernah berada dalam cengkeraman kolonial Jepang dari 1910-1945.
Wilayah tersebut lalu terbagi menjadi Korea Selatan yang kapitalis dan didukung AS, serta Korut yang sosialis dan didukung Uni Soviet ketika akhir Perang Dunia II pada 1945.
ADVERTISEMENT
Walau begitu, kekhawatiran akan ancaman militer turut dimiliki Jepang. Sebab, Korut sedang mengejar program rudal dengan ujung nuklir yang mampu mencapai wilayah Jepang, Korsel, dan AS.