Jepang Akui Berminat Bangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
5 Juni 2025 14:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menitJepang Akui Berminat Bangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Mereka meminta agar ada diskusi matang perihal potensi kerja sama tersebut.kumparanNEWS



ADVERTISEMENT
Jepang mengaku tertarik bekerja sama dengan Indonesia pada proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Mereka meminta agar ada diskusi matang perihal potensi kerja sama tersebut.
ADVERTISEMENT
"Anda tahu sejarah semua proyek itu. Berdasarkan itu, tentu saja kami berminat membangun kereta cepat di sini. Namun, kami membutuhkan anggaran yang cukup dan juga kelanjutan keuntungan dari itu," kata Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, di Kedutaan Besar Jepang pada Kamis (5/6).
Kendati mengaku berminat, Masaki pesimis kerja sama pembangunan kereta cepat antara Jepang-RI bisa terwujud. Sebab, pada masa lalu Pemerintah RI menjalin kerja sama pembangunan kereta cepat dengan China meski sempat mengajak Jepang berdialog.
"Sekarang Kalian sedang mempertimbangkan perpanjangan jalur itu. Pertama, saya pikir kita harus membahas ketentuan-ketentuannya dan seterusnya. Dan terus terang, setelah mengalami semua diskusi itu di masa lalu, mungkin agak sulit untuk membuat proyek baru untuk perpanjangan oleh perusahaan-perusahaan Jepang," papar Masaki.
ADVERTISEMENT
Adapun dalam kesempatan tersebut, Masaki menyampaikan keberhasilan kerja sama Indonesia-Jepang saat membangun MRT. Dia yakin itu akan menjadi contoh baik kerja sama kedua negara.
Bahkan, kata Masaki, negaranya sudah sepakat untuk membantu pembangunan MRT jalur timur-barat Jakarta di masa depan.
"Ini (MRT) juga merupakan infrastruktur transportasi yang sangat penting. Itu dapat menyelesaikan masalah tidak hanya perjalanan pekerja atau orang, tetapi juga lingkungan," kata dia.
"Satu hal baik lagi yang saya banggakan adalah, kalau kita lihat MRT, kita berhasil mentransfer pengetahuan dan pengalaman kita kepada masyarakat Indonesia. Kalau kita lihat MRT sekarang, 100 persen dikelola oleh masyarakat Indonesia," lanjut dia.
Terkait proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya pada Mei lalu, Ketua DEN Luhut Pandjaitan memastikan proyek tersebut tetap berlanjut.
ADVERTISEMENT
"Tadi kita bicarakan, memang masalah dari kita karena masih belum selesai menyusun aturan, itu aja 'simpel' tapi kalau sudah ada kita akan mulai bicara 'joint study'," kata Luhut di Beijing, seperti dikutip dari Antara.
Aturan yang dimaksud Luhut adalah soal peraturan presiden (perpres) terkait proyek tersebut. Ia pun mengatakan sudah meminta Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono untuk ikut langsung mengawal pembuatan perpres tersebut.
Adapun pada Maret lalu, studi kelayakan ini rencananya akan melibatkan pihak Jepang, tetapi hingga saat ini belum ada kepastian kapan pembicaraan lanjutan akan dilakukan.