Jepang Kekurangan Ninja

5 Mei 2017 10:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi ninja (Foto: Max Pixel)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ninja (Foto: Max Pixel)
Jepang dikenal sebagai negara asal para ninja. Ahli menyusup dan beladiri ini telah diceritakan dalam berbagai kisah di Jepang, dari dongeng hingga komik.
ADVERTISEMENT
Namun siapa sangka ternyata saat ini justru Jepang kekurangan ninja. Para ahli bela diri di Jepang khawatir para praktisi ninjutsu akan segera punah di negara itu.
Kekhawatiran ini muncul menyusul tingkat pariwisata yang kian meningkat di Jepang. Para pemilik situs wisata kesulitan mencari ahli ninjutsu untuk menampilkan "pertunjukan ninja" demi memukau para turis.
Ninja wanita asal Iran. (Foto: Instagram/bujinkan_iran)
zoom-in-whitePerbesar
Ninja wanita asal Iran. (Foto: Instagram/bujinkan_iran)
"Dengan jumlah turis asing yang meningkat ke Jepang, nilai ninja sebagai konten pariwisata juga meningkat," kata Takatsugu Aoki, manajer pertunjukan bela diri di kota Nagoya, kepada koran Asahi, Kamis (4/5).
"Pertunjukan ninja menjadi sangat populer, tapi saya rasa kami kekurangan ninja," lanjut dia.
Kebanyakan ninja saat ini, kata dia, tidak memiliki kemampuan ninjutsu. Nantinya orang yang akan menjadi ninja perlu dilatih pertempuran tangan kosong, akrobat, penyamaran dan pertolongan pertama.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Ninja (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ninja (Foto: Thinkstock)
Mereka juga akan diajari bertempur dengan pedang dan melempar shuriken, pisau berbentuk bintang. Sementara berjalan di atas air dan ilmu menghilang, yang populer di berbagai dongeng ninja, bukan bagian dari latihan.
Dalam sejarahnya, ninja di abad ke-15 Jepang adalah pembunuh bayaran. Mereka bertindak sebagai mata-mata, pengumpul informasi, bahkan teroris.