Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Jepang dikenal sebagai negara asal para ninja. Ahli menyusup dan beladiri ini telah diceritakan dalam berbagai kisah di Jepang, dari dongeng hingga komik.
ADVERTISEMENT
Namun siapa sangka ternyata saat ini justru Jepang kekurangan ninja. Para ahli bela diri di Jepang khawatir para praktisi ninjutsu akan segera punah di negara itu.
Kekhawatiran ini muncul menyusul tingkat pariwisata yang kian meningkat di Jepang. Para pemilik situs wisata kesulitan mencari ahli ninjutsu untuk menampilkan "pertunjukan ninja" demi memukau para turis.
"Dengan jumlah turis asing yang meningkat ke Jepang, nilai ninja sebagai konten pariwisata juga meningkat," kata Takatsugu Aoki, manajer pertunjukan bela diri di kota Nagoya, kepada koran Asahi, Kamis (4/5).
"Pertunjukan ninja menjadi sangat populer, tapi saya rasa kami kekurangan ninja," lanjut dia.
Kebanyakan ninja saat ini, kata dia, tidak memiliki kemampuan ninjutsu. Nantinya orang yang akan menjadi ninja perlu dilatih pertempuran tangan kosong, akrobat, penyamaran dan pertolongan pertama.
ADVERTISEMENT
Mereka juga akan diajari bertempur dengan pedang dan melempar shuriken, pisau berbentuk bintang. Sementara berjalan di atas air dan ilmu menghilang, yang populer di berbagai dongeng ninja, bukan bagian dari latihan.
Dalam sejarahnya, ninja di abad ke-15 Jepang adalah pembunuh bayaran. Mereka bertindak sebagai mata-mata, pengumpul informasi, bahkan teroris.