Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Jepang Klarifikasi Isu Dukung #KaburAjaDulu, Tapi Tetap Buka Peluang Kerja WNI
24 Februari 2025 19:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kedutaan Besar Jepang di Indonesia mengklarifikasi pernyataan Duta Besar Masaki Yasushi yang sempat dikaitkan dengan tagar #KaburAjaDulu.
ADVERTISEMENT
Mereka menegaskan bahwa Jepang tidak mendukung narasi tersebut, tapi tetap membuka peluang kerja bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia.
“Kami menyesalkan pembentukan opini sepihak yang terjadi dengan mengutip ucapan Duta Besar Masaki, seolah-olah beliau mendukung #KaburAjaDulu,” tulis Kedubes Jepang dalam pernyataan resmi, Senin (24/2).
Meski demikian, Jepang memastikan akan terus memperkuat kerja sama di bidang pengembangan sumber daya manusia Indonesia.
“Kedutaan Besar Jepang ingin mengklarifikasi Jepang akan terus menguatkan kerja sama dalam bidang SDM Indonesia berdasarkan persahabatan kedua negara termasuk pertemuan antara Bapak PM Jepang (Shigeru) Ishiba dan Bapak Presiden Prabowo,” lanjut pernyataan itu.
Mereka pun tetap ingin membuka kesempatan bagi tenaga kerja asing, termasuk WNI.
“Kami juga ingin menjelaskan bahwa saat ini pemerintah Jepang membuka kesempatan bagi SDM dari negara lain yang ingin bekerja di Jepang baik melalui program magang ataupun Social Skilled Worker (Pekerja Berketrampilan Khusus),” tulis pernyataan itu.
ADVERTISEMENT
Jepang Butuh Pekerja Asing, WNI Punya Peluang Besar
Sebelumnya, Dubes Masaki Yasushi mengakui negaranya tengah menghadapi tantangan demografi yang membuatnya membutuhkan ribuan tenaga kerja asing.
Dalam acara peringatan ulang tahun Kaisar Jepang di Jakarta pekan lalu, ia menyatakan Jepang menyambut pekerja terampil dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
“Kami memiliki tradisi kemitraan panjang dengan Indonesia. Pekerja Indonesia dikenal pekerja keras, terutama di sektor layanan medis, manufaktur, pertanian, perikanan, dan jasa,” kata Masaki, dikutip dari Antara.
Ia juga mengungkap semakin banyaknya WNI yang bekerja di Jepang, termasuk dalam profesi yang sebelumnya jarang ditempati oleh tenaga asing.
“Saya dengar ada seorang sopir bus dari Indonesia; yang pertama di Jepang,” ujarnya.
Selain sektor tenaga kerja, Jepang juga ingin menarik lebih banyak mahasiswa Indonesia untuk kuliah di sana.
ADVERTISEMENT
Menurut Masaki, universitas di Jepang kini mulai menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, sehingga peluang studi bagi WNI semakin terbuka.