Jepang Pantau Erupsi Semeru, Khawatir Picu Tsunami

4 Desember 2022 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi peringatan Tsunami. Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peringatan Tsunami. Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Gunung Semeru di Jawa Timur erupsi pada Minggu (4/12). Gunung Semeru memuntahkan awan panas guguran pukul 02.46 WIB. Tinggi kolom erupsi mencapai 1.500 meter di atas puncak.
ADVERTISEMENT
BMKG Jepang ikut memantau situasi dari Gunung Semeru.
Mereka saat ini menyelidiki kemungkinan erupsi Gunung Semeru dapat memicu tsunami yang bisa melanda bagian mana pun di Jepang.
"Jika tsunami mencapai Jepang, itu mungkin menghantam daerah pesisir pulau-pulau di prefektur Okinawa," kata BMKG Jepang dikutip dari media lokal NHK News.
BMKG Jepang menyelidiki potensi terjadinya tsunami ini berkaca dari kasus letusan Gunung Berapi bawah laut Hunga Tonga-Hunga Ha’apai di Tonga pada Sabtu (15/1).
Letusan gunung itu menyebabkan pasang surut dan tingkat tekanan atmosfer di sekitar Jepang.
Namun hasil penyelidikan BMKG Jepang, belum ada perubahan signifikan pada tingkat pasang surut di sepanjang pantai Jepang sejauh ini setelah erupsi Gunung Semeru.
"Tidak ada perubahan tekanan atmosfer tertentu yang diamati sejak letusan. Letusan besar yang jauh terkadang dapat menyebabkan perubahan tekanan atmosfer, yang menyebabkan perubahan tingkat pasang surut," kata Pejabat BMKG Jepang.
Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Minggu (1/5). Foto: PPGA Semeru/HO/ANTARA
Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memutuskan menaikkan status Gunung Semeru menjadi Level IV atau awas.
ADVERTISEMENT
"Disampaikan status Gunung Semeru dinaikkan dari Siaga Level III menjadi Awas Level IV," kata Kepala PVMBG Badan Geologi, Hendra Gunawan, melalui keterangannya. Status Level IV ini mulai pukul 12.00 WIB.
Dengan ditingkatkannya status tersebut, PVMBG mengimbau masyarakat agar tak beraktivitas dalam radius 8 km dari puncak dan ke arah tenggara sejauh 19 km.