Jepang Sampaikan Belasungkawa dan Siap Bantu Korban Gempa Palu

30 September 2018 2:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu bertemu Menlu Jepang Taro Kono. (Foto:  Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu bertemu Menlu Jepang Taro Kono. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Jepang mengirimkan ungkapan belasungkawa kepada Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi terkait gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah. Gempa yang melanda Donggala berkekuatan 7,7 magnitudo terjadi pada Jumat (28/9), sekitar pukul 17.02 WIB.
ADVERTISEMENT
Dalam ungkapan belasungkawa tersebut, pemerintah Jepang juga menyatakan siap untuk membantu Indonesia mengatasi bencana tersebut. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono dalam rilis yang diterima kumparan, Minggu (30/9).
"Saya mengucapkan belasungkawa kepada Pemerintah Indonesia serta seluruh rakyat Indonesia atas bencana gempa dan tsunami yang telah menyebabkan korban jiwa dan kerusakan yang besar di pulau Sulawesi pada tanggal 28 September 2018," kata Taro Kono.
Kondisi Kota Palu setelah gempa dan tsunami. (Foto: REUTERS/Stringer)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Kota Palu setelah gempa dan tsunami. (Foto: REUTERS/Stringer)
"Pemerintah Jepang siap memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia dalam bentuk apapun untuk penanganan dampak gempa tersebut," lanjut dia.
Taro Kono pun berdoa agar keluarga korban dapat tabah menghadapi cobaan ini. Selain itu Taro berharap korban akibat gempa dan tsunami dapat segera ditemukan.
"Ucapan belasungkawan saya yang sedalam-dalamnya juga disampaikan kepada seluruh keluarga korban yang meninggal dunia. Saya berdoa agar para korban bencana cepat sembuh serta tempat yang mengalami kerusakan akibat bencana cepat dipulihkan," ucap Taro Kono.
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada 131 gempa susulan yang kembali mengguncang Kota Palu dan sekitarnya, pascagempa 7,4 magnitudo dan tsunami, Jumat (28/9). Lalu 5 gempa di antaranya tercatat sebagai gempa yang memiliki getaran cukup besar dan dirasakan masyarakat daripada gempa susulan lainnya. Jumlah korban sementara, lebih dari 400 orang meninggal.