Jerman Larang Organisasi Pusat Islam Hamburg karena Terpapar Radikalisme

24 Juli 2024 13:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kepolisian di Jerman (7/12/2022). Foto: Christian Mang/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kepolisian di Jerman (7/12/2022). Foto: Christian Mang/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Dalam Negeri Jerman pada Rabu (24/7) melarang organisasi Syiah, Pusat Islam Hamburg (IZH). Mereka menyebut organisasi itu terpapar paham radikal.
ADVERTISEMENT
Mereka mengatakan, sebelum keputusan diambil pada pekan ini aparat berwenang menggeledah 53 properti milik IZH. Puluhan situs itu berada di delapan negara bagian di Jerman.
Kemendagri menambahkan, selain IZH, salah satu masjid tertua di Jerman dan beberapa kelompok terkait di Frankfurt, Munich, dan Berlin juga dilarang beroperasi.
Total, kata Kemendagri Jerman, terdapat empat masjid Syiah yang ditutup imbas dari pelarangan IZH.
Sampai Rabu pagi waktu setempat IZH masih belum memberikan komentar perihal pelarangan ini. Situs IZH juga sudah tak bisa diakses.
Aparat Jerman sudah memulai investigasi terhadap IZH sejak November 2023. Dari pemeriksaan terhadap 55 properti ditemukan kelompok ini terkait radikalisme.
Keputusan pada Rabu ini pun, kata mereka, terkait erat dengan investigasi November lalu.
ADVERTISEMENT
"Hari ini, kami melarang Pusat Islami Hamburg, yang mempromosikan ekstremis Islam, ideologi totaliter di Jerman," ucap Mendagri Jerman Nancy Faeser seperti dikutip dari Reuters.
"Ideologi Islam seperti itu berlawanan dengan martabat manusia, hak perempuan, peradilan independen dan pemerintahan demokratis kami," sambung dia.
Dia menegaskan, pelarangan IZH tidak berlalu bagi para pengikut Syiah secara keseluruhan. Jerman memandang praktik keagamaan mereka secara umum bernuansa damai.