Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Jet Tempur F-16 TNI AU Lalu Lalang di Langit Jakarta, Ada Apa?
22 April 2025 13:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Suara mesin jet pesawat menderu di langit Jakarta Selatan pada pagi hari Selasa (22/4). Kehadirannya membuat pengendara hingga para pekerja yang lalu lalang terpana hingga penasaran.
ADVERTISEMENT
Meski ketika diikuti, mata kalah jauh dengan kecepatan pesawat itu, namun suara mesin jet sayup-sayup tetap terdengar dari kejauhan.
Rupanya, Komando Sektor (Kosek) IKN Halim TNI Angkatan Udara sedang berlatih dengan pesawat tempurnya. Pesawat-pesawat itu terbang dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
“(Sedang) latihan Cakra dari Kosek IKN Halim,” ujar Kadispen TNI AU, Marsma Ardi Syahri kepada kumparan pada Selasa (22/4).
Ia mengatakan, kegiatan latihan ini bukan untuk mempersiapkan sebuah tugas atau kegiatan di kemudian hari.
“Latihan saja,” ujarnya singkat.
Marsma Ardi tak menjelaskan pesawat apa yang dipakai pada latihan itu. Namun, sebelumnya Kosek IKN Halim menerima beberapa pesawat F-16 Fighting Falcon untuk latihan Cakra ini.
Rangkaian jet tempur F-16 ini rupanya terbang di langit Jakarta dalam rangka latihan Cakra A TA 2025, latihan terpadu sistem pertahanan udara nasional yang digelar oleh Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional I (Kosek IKN). Pesawat C-130 yang menjadi 'musuh simulasi' berasal dari Skadron Udara 31 dan seluruh rangkaian force down dilakukan sesuai prosedur operasi standar (SOP).
ADVERTISEMENT
Dalam rangka mendukung kesiapan operasi Pertahanan Udara Nasional dan Operasi Penegakan Hukum di Wilayah Udara (Ops Hanud dan Ops Gakkumpamwilud), TNI Angkatan Udara melalui Kosek IKN menggelar latihan simulasi force down terhadap pesawat asing yang melanggar wilayah udara Indonesia.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Latihan Cakra A Tahun Anggaran 2025 yang dilaksanakan di wilayah jajaran Komando Sektor Ibu Kota Negara (Kosek IKN).
Latihan ini tidak hanya bertujuan untuk menguji kemampuan deteksi, identifikasi, dan intersepsi pesawat asing, tetapi juga menekankan pentingnya penanganan pasca pendaratan paksa secara terintegrasi. TNI AU berperan sentral dalam mengoordinasikan seluruh unsur terkait, termasuk 10 Kementerian dan Lembaga yang memiliki kewenangan dalam aspek hukum, keamanan, diplomasi, dan penegakan kedaulatan negara di udara.
ADVERTISEMENT
Dankosek IKN Marsma TNI Abdul Haris dalam keterangannya menegaskan bahwa latihan ini menunjukkan pentingnya kehadiran TNI AU dalam menjaga ruang udara nasional sekaligus memperkuat sinergi antarinstansi.
“Latihan ini merupakan bentuk kesiapsiagaan dan profesionalisme TNI AU dalam menegakkan hukum dan menjaga kedaulatan negara di udara. Keberhasilan penanganan pelanggaran wilayah udara tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus dilakukan secara terpadu dengan berbagai pihak terkait,” ujar Dankosek IKN.
Melalui skenario latihan force down ini, diharapkan tercipta pemahaman yang sama antar instansi terkait, sekaligus menjadi sarana evaluasi prosedur tetap penanganan pelanggaran wilayah udara secara menyeluruh, mulai dari deteksi awal, intersepsi, pendaratan paksa, hingga penanganan lanjutan oleh unsur sipil terkait.
"TNI AU terus berkomitmen untuk menjaga langit Indonesia melalui kerja sama yang solid dengan seluruh komponen bangsa, guna memastikan bahwa setiap jengkal udara nasional aman dari segala bentuk ancaman dan pelanggaran," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari tni-au.mil.id, pesawat-pesawat itu berasal dari Skadron Udara 3, Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur.