Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jika Kondisi Ethiopia Memburuk, KBRI Buka Opsi Evakuasi WNI
4 November 2021 17:53 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kedutaan Besar RI di Ibu Kota Addis Ababa sudah mengantisipasi kemungkinan memburuknya situasi. Duta Besar RI untuk Ethiopia, Al Busyra Basnur, memaparkan sejumlah langkah yang akan diambil.
“Yang utama, kami akan melakukan perlindungan WNI (warga negara Indonesia), itu yang pertama. Yang kedua, yang perlu diketahui, saya selalu koordinasi dengan pusat, setiap perkembangan kami selalu update, kepada pihak terkait,” ujar Al Busyra ketika dihubungi kumparan, Kamis (4/11).
“Intinya mengenai rencana, kami sudah memberikan imbauan ke warga Indonesia untuk waspadai pergerakan yang tidak perlu,” lanjutnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia di Jakarta soal perkembangan kondisi di negara ini.
Kemudian, ia menjelaskan ada kemungkinan evakuasi WNI ke Indonesia, jika situasi di Ethiopia semakin tidak kondusif.
ADVERTISEMENT
Saat ini, WNI sebagian besar tinggal di Ibu Kota Addis Ababa dan wilayah selatan, sehingga masih dalam keadaan aman.
“Ini [membawa WNI kembali] tentu, saya, kami di sini KBRI, akan melihat situasi, berkoordinasi dengan pemerintah, dan melihat situasi di lapangan. Nah, tentu saja kalau situasinya memang harus demikian, tentu kami akan putuskan dengan segera,” ungkap Al Busyra.
“Segala kemungkinan bisa terjadi, tetapi as of now, situasi di tempat kerja kita, WNI bekerja, juga masih aman,” tutupnya.
Seperti diketahui, pemerintah Ethiopia mengumumkan keadaan darurat (State of Emergency) pada Selasa (2/11). Keadaan ini akan berlangsung hingga enam bulan ke depan.
Keputusan ini diambil setelah pasukan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) mengeklaim merebut beberapa kota di bagian utara Ethiopia. Menurut Al Busyra, sejumlah kota berlokasi 350-400 km dari Addis Ababa yang berlokasi di pusat negara.
ADVERTISEMENT
Perlawanan terhadap pemerintah pusat (federal) dilakukan oleh pasukan Tigray. Konflik senjata antara keduanya berlangsung sejak 4 November 2020 lalu, dan berlanjut hingga kini. Bahkan, pasukan Tigray mengancam akan berbaris di ibu kota.