JK Ajak Dunia Libatkan Anak Muda Tangkal Radikalisme

16 Mei 2019 7:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Jusuf Kalla berfoto bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron. Foto: Dok. Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla berfoto bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron. Foto: Dok. Setwapres
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Eropa, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) turut menghadiri acara Christchurch Call to Action di Paris, Perancis, pada Rabu (15/5).
ADVERTISEMENT
Saat memberi sambutan di depan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan PM Selandia Baru Jacinda Ardern, JK menyatakan serangan teror di Christchurch mencerminkan kebangkitan Islamofobia dan Xenofobia sebagai ancaman global.
Sehingga untuk menangkalnya, harus dibangun ketahanan dan solidaritas masyarakat dari berbagai latar belakang. Caranya, dengan mempromosikan dialog antaragama untuk memperkuat nilai toleransi dalam masyarakat serta menyuntikkan budaya damai sejak usia dini.
Selain itu, kata JK, perlu pelibatan kaum muda. Sebab saat ini teknologi menjadi media baru yang digunakan oleh teroris.
Ia pun mencontohkan di Indonesia di mana sekitar 63 dari 150 juta pengguna internet merupakan kaum muda. Kaum muda itu, kata JK, sangat rentan terpapar radikalisme dan ekstremisme.
ADVERTISEMENT
"Kita harus memberdayakan anak muda kita untuk melawan tren ini," tegasnya di Elysee Palace, Paris, dalam keterangan resmi yang diterima dari Setwapres.
JK pun mencontohkan pelibatan anak muda dalam menangkal terorisme telah dilakukan Indonesia sejak 2015 melalui program Duta Pemuda untuk Perdamaian (Youth Ambassadors for Peace).
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri KTT Christchurch Call to Action di Paris, Prancis Foto: Dok. Setwapres
Program tersebut melibatkan kaum muda dalam menyebarkan pesan-pesan damai untuk melawan ide-ide ekstrem dan penuh kebencian dengan menggunakan internet.
"Saat ini kami memiliki lebih dari 780 Duta Pemuda Indonesia untuk Perdamaian," jelasnya.
JK menambahkan pada April 2019, Indonesia telah memperluas program tersebut dengan menggandeng lebih dari 100 pemuda dari negara-negara di Asia Tenggara.
"Pendekatan ini menunjukkan bahwa internet telah menjadi medan pertempuran terbaru, baik dalam melakukan maupun memerangi terorisme," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Seusai memberi sambutan, JK bersama rombongan terbatas segera bertolak kembali ke Jenewa. Sedangkan jamuan santap malam “Dinner Tech for Good Summit” di acara tersebut dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.
Turut mendampingi JK dalam pertemuan di antaranya Rudiantara, Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Kuasa Usaha ad interim (KUAI) Paris Agung Kurniadi, serta Direktur Keamanan Internasional dan Pelucutan Senjata (KIPS) Kementerian Luar Negeri Grata Endah Werdanyngtyas.