JK Bakal Bertemu Megawati Secara Pribadi, Bukan Wakili Golkar

1 Maret 2024 19:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres ke 10 dan 12 RI sekaligus Ketua DMI Jusuf Kalla di Mukatamar DMI, Jumat (1/3/2024). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wapres ke 10 dan 12 RI sekaligus Ketua DMI Jusuf Kalla di Mukatamar DMI, Jumat (1/3/2024). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Politikus senior Golkar, Jusuf Kalla (JK), menjelaskan rencana pertemuannya dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak mengatasnamakan partai. Dia mengatakan pertemuan itu mewakili dirinya secara pribadi.
ADVERTISEMENT
"(Bertemu Megawati) sebagai Jusuf Kalla-lah," kata JK di Hotel Sultan, Jumat (1/3).
JK menuturkan pertemuan dengan Megawati demi kepentingan bangsa. Dia ingin mewujudkan Indonesia sebagai negara demokrasi.
"Yang penting apa yang kita ingin capai yaitu suatu negara yang baik demokratis dapat dicapai," tutup JK.
Mensos Idrus Marham Foto: Fanny Kusumawardhany/kumparan
Sebelumnya, politisi Golkar Idrus Marham menilai wacana pertemuan antara JK dan Megawati tidak etis bila membawa embel-embel Golkar.
JK merupakan politisi Golkar. Ia bahkan pernah menjabat sebagai ketua umum Golkar pada Desember 2004 hingga 9 Oktober 2009.
Meski begitu dalam Pilpres 2024 dukungan JK berbeda dengan Golkar. Mantan Menko Kesra ini memilih mendukung Paslon 01 Anies-Muhaimin, sementara Golkar mendukung Paslon 02 Prabowo-Gibran.
“Kemarin ada yang nanya ke saya bagaimana misalkan, kalau JK ketemu katanya atas nama Golkar, saya katakan dalam kapasitas apa JK bicara atas nama Golkar?” kata Idrus di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (29/2).
ADVERTISEMENT
Idrus mengatakan, JK tidak termasuk dalam struktur kepartaian Golkar saat ini. Kalaupun berbicara atas nama Golkar, Idrus menyebut, harus ada surat mandat dari Ketum Airlangga Hartarto.
“Terkecuali ada mandat dari Ketua Umum, kalau tidak ada mandat dari ketua umum maka sangat tidak etis, ya sangat tidak etis JK bicara dengan Mba Mega atas nama Golkar,” ungkapnya.