Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
JK Bertemu Pemimpin Tertinggi Hamas di Qatar, Dorong Rekonsiliasi dengan Fatah
12 Juli 2024 23:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) bertemu Pemimpin Tertinggi Hamas, Ismail Haniye, Jumat (12/7). Pertemuan tersebut terjadi di Doha, Qatar.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan tertulis yang diterima, pertemuan berlangsung selama 2 jam.
Lantas apa saja yang dibahas?
Ternyata, keduanya mendiskusikan secara serius bagaimana perang dan kekerasan di jalur Gaza. Keduanya pun sepakat, hal tersebut harus segera diakhiri demi kemanusiaan.
JK meminta kepada Ismail Haniye untuk segera melakukan rekonsiliasi dengan kelompok Fatah agar mereka bersatu.
Momen ini merupakan lanjutan pertemuan JK dengan delegasi Hamas yang dipimpin Dr. Bassem Naim di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Minggu (5/5).
"Saya bilang, ya di samping itu Anda juga harus antara Palestina sendiri antara Hamas dengan Fatah berdamai, tentu kita berusaha ke situ, dengan Pak Anwar [Ibrahim, PM Malaysia] kita membicarakan, kita mendorong mereka untuk damai dan juga bagaimana secara regional saya bilang jangan khawatir seluruh Indonesia, Malaysia itu," kata JK usai menghadiri acara halalbihalal MUI 1445 H di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (7/5).
ADVERTISEMENT
Sekilas Hamas dan Fatah
Hamas saat ini menguasai Gaza. Sedangkan Fatah memerintah di Tepi Barat lewat Otoritas Palestina.
Hamas berkuasa di Gaza sejak 2007 lewat pertempuran sengit melawan Fatah.
Sementara itu, sejak Israel menyerang Gaza pada Oktober 2023 lalu, China aktif menyerukan gencatan senjata. Selain itu China mendukung penuh terwujudnya gencatan senjata.
Hamas dan Fatah juga sempat dilaporkan bertemu di China pada April lalu.
“Perwakilan Gerakan Pembebasan Nasional Palestina (Fatah) dan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) baru saja datang ke Beijing,” ucap jubir Kemlu China Lin Jian pada Selasa (30/4), seperti dikutip dari Reuters.
“Dua pihak sepenuhnya menyatakan keinginan politik untuk mencapai rekonsiliasi lewat dialog dan konsultasi, serta membicarakan isu spesifik dan membuat kemajuan positif,” sambung dia.
ADVERTISEMENT
Live Update