Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
![Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi pembicara dalam Kongres Pancasila ke XI ‘Aktualisasi Pancasila dalam Merajut Kembali Persatuan Bangsa’ di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Kamis (15/8). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1565841163/fenerjmkjv3dvbrmntyv.jpg)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar buku yang membahas Pancasila tidak perlu terlalu tebal. Menurutnya, Pancasila sudah dibuat dengan sangat sederhana agar bisa dipahami masyarakat.
ADVERTISEMENT
“(Pancasila) makin dipersulit, maka makin sulit dipahami. Kalau tidak dipahami bagaimana bisa dihayati,” kata JK dalam Kongres Pancasila ke XI bertajuk ‘Aktualisasi Pancasila dalam Merajut Kembali Persatuan Bangsa’ di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Kamis (15/8).
“Jadi tidak usah bikin buku-buku besar. Buku tipis-tipis saja, kasih contoh-contoh aja yang baik,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar Pancasila jangan hanya jadi tema seminar yang bertujuan sebagai bahan indoktrinasi. Sebab, Pancasila sarat makna filosofis.
Sehingga semakin sederhana pembahasannya, maka akan semakin mudah dipahami masyarakat.
“Namanya filosofi. Bagaimana kita menghayati kalau dipersulit? Kita mengukur diri sendiri aja,” katanya.
“Jadi makin sederhana pembahasan Pancasila makin orang bisa paham, makin dipahami makin bisa dihayati,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, JK berharap kongres yang akan berlangsung hingga Jumat (16/8) besok dapat menghasilkan suatu pembahasan yang sederhana dan dapat dipahami. Sehingga setiap lapisan masyarakat dapat menghayati Pancasila.
“Jadi harapan saya pertemuan ini menghasilkan sesuatu yang sederhana. Sesuatu yang mudah dihayati dan mudah diukur,” pungkasnya.