JK dan Anies Melayat ke Rumah Duka Daoed Joesoef

24 Januari 2018 10:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kediaman Alm. Daoed Joesoef (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kediaman Alm. Daoed Joesoef (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan penghormatan terakhirnya kepada alm. Menteri Pendidikan era Orde Baru, Daoed Joesoef.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan di lokasi, JK dan Anies tiba bersamaan sekitar pukul 10.00. Keduanya tiba dengan menggunakan mobil RI 2. Sebelum melayat, keduanya melepas keberangkatan Presiden Joko Widodo ke Asia Selatan di Halim Perdana Kusumah. Dari Halim, JK dan Anies berangkat ke rumah duka dengan mobil RI-2.
Kepada keluarga, JK mengucapkan bela sungkawanya mewakili pemerintah. JK mengatakan almarhum sampai akhir merupakan pejuang di bidang pendidikan.
"Pertama, atas nama pemerintah mengucapkan bela sungkawa yang mendalam, terutama untuk kerabat dan sahabat beliau, semoga diberi kekuatan. Kita tahu beliau seorang pengabdi, khususnya di dunia pendidikan. Beliau berjuang betul sampai akhir. Sekali lagi saya ucapkan bela sungkawa secara mendalam, dan semoga kita mendapat hikmah yang mendalam dari beliau," kata JK di rumah duka, Jalan Bangka Dalam, Jakarta Selatan, Rabu (24/1).
Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI  di Rumah duka (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI di Rumah duka (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Daoed Joesoef meninggal dunia pada Selasa (23/1) sekitar pukul 23.55 WIB di Rumah Sakit Medistra Jakarta setelah sempat menjalani perawatan. Daoed memang mempunyai riwayat penyakit jantung koroner.
Pada masa Kabinet Pembangunan III (1978-1983), Presiden Soeharto mempercayakan jabatan menteri pendidikan kepada Daoed. Selama menjadi menteri, Daoed terkenal dengan kebijakan NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan) yang melarang adanya kegiatan politik di dalam kampus. Menurut Daoed, politik praktis hanya berlangsung di luar kampus, sedangkan tugas mahasiswa adalah belajar.
Meski pernah menjabat menteri pendidikan, latar belakang keilmuan Daoed adalah ilmu ekonomi. dia merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Setelah lulus dari UI, dia melanjutkan studi ke Prancis, tepatnya di Universite de Paris I, Pantheon-Sorbonne. Di kampus ternama itu Daoed meraih dua gelar doktornya.
ADVERTISEMENT