Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
JK: Indonesia Tak Memihak Mana pun dalam Konflik Qatar-Saudi
7 Juni 2017 19:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai pemutusan hubungan diplomatik negara-negara Timur Tengah dengan Qatar tak membawa pengaruh yang cukup banyak bagi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ditemui usai buka puasa bersama di Hotel Mulia, JK menegaskan Indonesia tak akan memihak manapun soal permasalahan negara-negara tersebut.
"Posisi indonesia tidak berpihak kepada salah satu pihak pada dewasa ini, karena belum mengetahui apa yang terjadi dan alasan sebenarnya," kata JK kepada usai buka puasa, Rabu (7/6).

Saat ini, lanjut JK Indonesia akan tetap berkomunikasi dan terus mempelajari duduk permasalahan yang terjadi antar negara-negara Arab tersebut. Hal itu untuk menjamin seluruh warga negara Indonesia yang berada di negara-negara Arab di sana khususnya Qatar.
"Pemerintah sedang mempelajari masalah yang terjadi. Bahwa tentu ada masalah di situ, tentu kemlu sedang mempelajarinya. Kita juga efek-efek baik sekarang atau yang akan datang," tuturnya.
"WNI kita, tenang aja. Saya kira masalah Qatar dengan Arab itu bisa diselesaikan. Kita (Menlu) sudah berkomunikasi dengan dubes kemarin, tadi (sudah komunikasi) lagi dengan dubes kita disana," pungkasnya.
ADVERTISEMENT

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.