JK Ingatkan Masyarakat Daftarkan Hak Paten atas Inovasi dan Kreasinya

26 April 2018 14:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), inovasi merupakan salah satu faktor yang bisa memajukan ekonomi suatu negara. Namun, JK juga menyinggung pentingnya mendapatkan hal paten atas inovasi dan kreasi yang telah dibuat.
ADVERTISEMENT
JK mengatakan, kemajuan suatu negara juga dilihat dari berapa banyak hak paten yang didaftarkan, dan Indonesia termasuk negara dengan hak paten yang cukup sedikit jika dibandingkan dengan negara lainnya.
"Seperti kopi, kalau enggak dijaga nanti diambil bibitnya, dibawa dan dikembangkan ke negara lain, dan jadi milik negara lain. Jadi harus dijaga. Itu yang kita harapkan bagaimana kita dijaga atas segala inovasi dan kreativitasnya karena tentu dunia ini menghendaki suatu kesamaan hak," kata JK di Istana Wakil Presiden, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (26/4).
Selain itu, menurut JK, ada kesalahan cara berpikir masyarakat Indonesia dalam menilai sebuah kemajuan teknologi, yang justru menghambat seseorang berinovasi.
JK mengungkapkan, kesalahan tersebut ada di cara masyarakat memandang kemajuan IT dan e-Commerce. Meski industri IT dan e-Commerce semakin maju, namun menurut JK barang fisik tetap banyak beredar di masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Apapun kita upayakan di IT dan kemajuan e-Commerce. Tapi tetap yang diperdagangkan adalah barang fisik, barang yang lebih cepat dan murah," katanya.
Untuk itu, proses inovasi menurut JK harus memenuhi 3 syarat. Termasuk soal bagaimana membuat barang yang ditawarkan menjadi lebih baik kualitasnya.
"Maka tiap inovasi harus ada 3 hal. Yaitu bagaimana barang lebih baik, barang lebih cepat, dan lebih murah harganya. Itu yang jadi bagian dari negara yang maju," tuturnya.