JK: Jakarta Banyak Real Estate Tapi Tak Diimbangi Pembangunan Masjid

12 Januari 2018 17:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusuf Kalla pengukuhan pengurus DMI 2017-2022. (Foto: Kevin S Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla pengukuhan pengurus DMI 2017-2022. (Foto: Kevin S Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla baru saja mengukuhkan struktur kepengurusan Dewan Masjid Indonesia (DMI) periode 2017-2022.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, JK ikut menyinggung soal banyaknya pembangunan gedung-gedung bagus di Ibu Kota Jakarta, namun sayangnya tak diikuti pembangunan masjid yang bagus pula.
Hal tersebut disampaikannya di depan Gubernur DKI Anies Baswedan yang baru saja terpilih masuk ke dalam keanggotaan Majelis Pakar DMI.
"Tentu harus ada masjid yang baik. Ini penting juga. Contohnya (sekarang hadir) Gubernur DKI, banyak tempat bagus tapi masjid tidak ada satupun di situ. Real estate-nya (banyak) itu tidak seimbang," kata JK di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat, Jumat (12/1).
Menurut JK, ia ingin agar pembangunan fasilitas sosial dan fasilitas umum salah satunya untuk pembangunan masjid.
"Kalau seimbang. Kan ada fasos dan fasum, kan itu bisa (dibangun) untuk tempat ibadah baik masjid, gereja," ujar JK lagi usai acara.
Ilustrasi masjid (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masjid (Foto: Pixabay)
Tak hanya bicara masjid di Jakarta saja, JK juga meminta pembangunan masjid mewah di daerah juga diimbangi dengan kemakmuran rakyatnya.
ADVERTISEMENT
"Masjidnya bagus semua marmer tapi begitu rumah-rumah pada gubuk-gubuk. Itu artinya masjid tak berhasil memakmurkan jamaah. Kita ingin sepadan, masjidnya baik juga sekitarnya makmur," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, JK juga menyoroti banyaknya masjid yang masih menggunakan pengeras suara yang terlalu memekakan telinga. Jika dibiarkan JK menilai hal tersebut bisa mengganggu masyarakat di sekeliling masjid.
"Seperti yang selalu saya katakan, jangan mengaji sebelum azan setengah jam (lalu) pakai kaset. Harus betul-betul dengan (suara) orang, cukup 5 menit saja. Speaker yang begitu keras sehingga mengganggu orang yang baru pulang kerja. Masjid harus ramah kepada masyarakat, itu harapan kita semua," pungkasnya.